TEMPO.CO, Jakarta --Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan mundur dari kursi Ketua Umum Partai Golkar. Ia beralasan, langkah ini diambil berdasarkan pertimbangan, misalnya untuk menjaga keutuhan partai dan demi memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Dalam rekaman video yang diperoleh Tempo, Airlangga mengatakan Golkar telah menjadi partai yang membanggakan. Ia mengklaim, Golkar telah menjadi kekuatan terdepan dalam demokrasi Indonesia selama enam dekade lamanya. "Di Pemilu Legislatif, kami telah bersama-sama menaikan pencapaian partai dengan merebut 102 kursi di DPR," kata Airlangga dalam rekaman video yang diperoleh Tempo, Ahad, 11 Agustus 2024.
Merujuk laporan Koran Tempo edisi 24 Februari lalu Golkar mencatatkan kemenangan pada pemilihan legislatif 2024 dengan hasil yang cukup baik. Partai berlambang pohon beringin itu unggul di 27 dari 84 daerah pemilihan yang tersebar.
Golkar meraup sebanyak 102 kursi Parlemen pada 2024 ini. Jumlah ini naik dari perolehan pada 2019 lalu yang mencatatkan 17.596.839 suara atau memperoleh 85 kursi berdasarkan metode hitung Sainte Lague.
Di ajang pemilihan presiden, bersama Koalisi Indonesia Maju atau KIM, Golkar juga sukses mengantarkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi pasangan presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029.
Sebelum menutup video, Airlangga menyampaikan permohonan maaf kepada jajaran dan partai atas kesalahan dan kekurangan yang dilakukan selama menjabat. Ia juga berterima kasih atas amanah yang diberikan sebagai ketua umum selama dua periode. "Sebagai penutup, perkenankanlah saya untuk mengutip satu bait dalam hymne Partai Golkar. Hiduplah golongan karya, semoga Tuhan selalu melindunginya," kata Airlangga.
Seorang politikus Partai Golkar bercerita, keputusan Airlangga mundur karena adanya gejolak di internal partai. Salah satunya, ketiadaan kader Golkar sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024. "Airlangga dinilai gagal memimpin partai," ujar politikus Golkar ini pada Ahad, 11 Agustus 2024.
Kegagalan tersebut, kata politikus itu, membuat internal partai bergejolak. Salah satunya, rencana untuk menggulingkan Airlangga melalui perhelatan musyawarah nasional (munas) yang dipercepat dari agenda pada Desember 2024. "Artinya lewat munas luar biasa (munaslub) yang akan dilakukan," ujar dia.
Isu munaslub sebelumnya diwartakan pada Laporan Koran Tempo edisi 12 Mei lalu. Laporan tersebut mengatakan, isu Munaslub sudah menggelinding pada pertengahan 2023. Akan tetapi, kandas karena pengurus Golkar di daerah menentangnya. Mereka memilih berkonsentrasi pada pemenangan Pemilu 2024.
Di tengah isu munaslub itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberi sinyal akan maju sebagai ketua umum. Ia pun memastikan tetap menjadi kader partai beringin dan tidak pernah berpindah partai sejak bergabung pada 2009."Saya tidak lagi struktural. Tapi kan saya enggak pernah pindah partai," kata Bahlil pada 25 Juli 2023.
Politikus Golkar lain bercerita, Munaslub diagendakan dihelat pada 25 Agustus bulan ini. Ia mengatakan, nama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita akan ditunjuk menjadi Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum sampai Munaslub diselenggarakan.
Dihubungi secara terpisah, Ketua DPP Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono belum mau berbicara banyak saat dimintai konfirmasi soal kabar Airlangga mengundurkan diri dari partai yang identik dengan warna kuning itu. "Tunggu, ya," ujarnya.
Pilihan Editor:
Respons Megawati Soekarnoputri Soal Airlangga Hartato yang Mundur dari Ketum Golkar