TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan permintaan maaf atas kesalahannya selama menjabat. Kepala negara mengingatkan bahwa dia hanya manusia biasa.
Jokowi menyampaikan ini dalam sambutan momen zikir kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis malam, 1 Agustus 2024. Acara ini merupaka rangkaian ‘Bulan Kemerdekaan’ HUT RI ke-79.
"Saya dan Profesor Kiai Haji Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini. Khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai presiden dan sebagai wakil presiden," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, bahwa selama menjabat sebagai Presiden, dia menyadari tidak bisa menyenangkan semua pihak. "Kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak. Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah Swt," kata Jokowi yang naik ke tampuk kekuasaan sejak 2014.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menekankan bahwa Indonesia terus bertumbuh walau di tengah krisis hingga ketidakpastian global yang melanda dunia. Eks Wali Kota Solo ini menyerukan persatuan.
Sebanyak 3.163 peserta mengikuti Zikir dan Do'a Kebangsaan, termasuk Para Menteri Kabinet Indonesia Maju, dan OASE organisasi untuk para istri menteri Kabinet Indonesia Maju. Turut berpartisipasi Majelis Zikir, Ponpes Hubbul Wathon, Para Tokoh Agama, Para Tokoh Agama Kaltim, Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama, pimpinan ormas Islam, pimpinan pondok pesantren, ulama dan kiai, dan santri.
Majalah Tempo baru saja mewartakan nawadosa ganda Presiden Jokowi selama 10 tahun menjabat. Laporan yang terbit pada Senin, 29 Juli 2024, menyoroti kemunduran demokrasi dan kebalikan nawacita janji kampanye Jokowi satu dekade lalu.
Pilihan editor: Jusuf Hamka Berharap Bisa Bertemu Prabowo untuk Bahas Pilkada Jakarta