Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hoaks! Kemasan AMDK Polikarbonat Sebabkan Autis

image-gnews
Kemasan AMDK polikarbonat
Kemasan AMDK polikarbonat
Iklan

INFO NASIONAL - Hingga saat ini belum ada bukti bahwa air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang biru berbahan Polikarbonat bisa menyebabkan penyakit autis pada anak. Itulah sebabnya hingga saat ini pun belum ada kajian yang dilakukan terkait hal tersebut.

Hal itu disampaikan dokter spesialis anak yang juga Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr.dr. Rini Sekartini , Sp.A (K) baru-baru ini. “Tidak ada kajian tentang pengaruh air dari galon guna ulang biru dengan penyakit autis pada anak. Sebab, belum ada buktinya juga,” ujarnya. 

Dia menuturkan bahwa autis atau autisme itu merupakan masalah atau gangguan perilaku pada anak yang disebabkan banyak faktor, salah satunya faktor genetik. Beberapa faktor risiko yang teridentifikasi seperti riwayat prematur, riwayat kejang pada masa bayi, dan karena infeksi masa lampau.

“Tapi, yang pasti air galon guna ulang biru itu tidak menjadi penyebab autis. Itu sudah pasti salah. Sebab, belum ada satupun penelitian yang mengungkap bahwa autis itu karena air galon guna ulang biru,” ujarnya. 

Menurutnya, air galon guna ulang biru itu justru sangat baik untuk kesehatan karena mengandung mineral yang sangat dibutuhkan tubuh manusia. “Air galon guna ulang biru itu kan ada mineralnya. Justru baik untuk kesehatan. Kalau dikatakan bisa menyebabkan autis, seharusnya sudah banyak anak-anak di Indonesia yang menderita autis karena yang minum air galon kan banyak. Tapi, nyatanya, yang autis bisa dihitung jari,” tuturnya.

Dulu, kata Prof. Rini,  ada penelitian yang mendukung pengaruh zat tembaga logam terhadap penyebab autis ini. Tapi,  lanjutnya, tidak konklusif juga bahwa penyebab autis itu karena logam ini. “Akhirnya, penelitian ke arah situ juga makin jarang dilakukan,” ujarnya. 

Karenanya, menurutnya, pencarian penyebab autis itu pun tidak lagi menjadi perhatian saat ini. “Biasanya pada anak autis, kita nggak mencari pasti penyebabnya. Pemeriksaan darah, CT Scan, biasanya tidak kita lakukan. Kita langsung masuk ke intervensi untuk penanganannya,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menjelaskan adapun gejala yang ditemukan pada anak penderita autis adalah mereka memiliki keterlambatan bicara dan kontak mata yang kurang, tidak dapat bersosialisasi, melakukan beberapa gerakan berulang tanpa tujuan seperti melirik, menjejerkan benda, memutar roda, dan terkadang disertai perilaku hiperaktif. 

Untuk penanganannya, terhadap anak-anak autis itu dilakukan tergantung gejalanya. Menurut Prof. Rini, karena autis itu merupakan gangguan perilaku, jadi penanganannya juga harus dengan memperbaiki perilakunya. Terapinya dilakukan dengan berbagai cara,  ada terapi sensor integrasi, ada okupasi, ada terapi bicara, dan terapi perilaku. “Jadi, ada multifaktor untuk terapinya,” ujarnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa yang bisa terjadi pada anak autis itu adalah suka mengalami alergi makanan. Misalnya alergi susu sapi dan alergi makanan laut. “Tapi, itu juga tidak semua anak alergi itu jadi dikatakan menderita autis,” ucapnya .

Dia mengatakan autis itu bisa dibagi menjadi autis ringan, sedang, dan berat. Untuk mendeteksinya biasanya ditentukan menggunakan perangkat skrining berupa kuesioner yang namanya M-CHAT-R. Anak dengan gejala ada kontak matanya sebentar itu biasanya masuk autis ringan. Jika gejalanya tidak ada kontak mata tapi anaknya tidak cuek, itu masuk autis sedang. “Tapi, yang sama sekali cuek dan  nggak ada kontak mata biasanya kita masukkan kategori autis berat,” tuturnya.

Dia mengatakan kondisi anak-anak autis dapat diperbaiki dengan mengembangkan kemampuan anak dengan melakukan beberapa jenis terapi.Termasuk pengulangan jenis terapi yang dilakukan oleh terapis. “Terapinya meliputi terapi perilaku, terapi sensori integrasi, okupasi dan terapi bicara. Tetapi perlu waktu cukup panjang melakukan terapi ini,” katanya.

Sebelumnya, dokter spesialis anak lainnya dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, juga menegaskan tidak pernah ada anak menjadi autis karena mengkonsumsi air galon guna ulang biru.  Menurutnya, penyebab pastinya anak autis ini masih belum diketahui hingga kini. Yang baru diketahui adalah anak autis itu ada hubungannya dengan genetik tertentu seperti adanya autism pada kelainan Fragile X syndrome.(*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Peserta Jakarta International Marathon Bangga Finis di GBK

1 jam lalu

Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, berfoto bersama pemenang BTN Jakarta International Marathon 2024, Minggu 23 Juni 2024, di Gelora Bung Karno Jakarta.
Peserta Jakarta International Marathon Bangga Finis di GBK

Jalur lari yang sangat steril membuat nyaman pelari. Dari 15 ribu lebih peserta, sebanyak 232 atlet datang dari 32 negara.


Bupati Batanghari Berharap MTQ Jadi Syiar Perkuat Ajaran Islam

2 jam lalu

Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief menghadiri dan membuka kegiatan Musabaqoh Tilawatil Qur'an ( MTQ) tingkat Kecamatan Maro Sebo Ilir, Minggu 23 Juni 2024.
Bupati Batanghari Berharap MTQ Jadi Syiar Perkuat Ajaran Islam

MTQ adalah sebuah syiar untuk memperkuat keberadaan dan ajaran yang ada dalam Al-Qur'an untuk diamalkan dalam kehidupan kita sehari-hari.


Bupati Batanghari Bahas 26 RUU Bersama DPR

2 jam lalu

Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief bersama 26 Kepala daerah menghadiri Rapat Dengar Pendapat terhadap pembahasan Rancangan Undang Undang di Gedung Nusantara ll DPR RI Jakarta, 24 Juni 2024.
Bupati Batanghari Bahas 26 RUU Bersama DPR

Komisi II DPR RI bersama beberapa kepala daerah, membahas 26 Rancangan Undang Undang (RUU) tentang kabupaten/kota, setelah menerima Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) dari Pemerintah dan DPD RI.


Bupati Sukabumi Sambut Kepala Kejaksaan Baru

3 jam lalu

Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami berfoto bersama pada acara pisah sambut Kepala Kejaksaan NegeriKabupaten Sukabumi dari Siju, kepada Kepala Kejaksaan Negeri KabupatenSukabumi di Aula Pendopo Sukabumi, Kamis 20 Juni 2024.
Bupati Sukabumi Sambut Kepala Kejaksaan Baru

Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami mengucapkan selamat datang kepada Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi baru Romiyasi.


Pj Bupati Timor Tengah Selatan Optimistis Tingkatkan Pelayanan MPP

14 jam lalu

Pj Bupati Timor Tengah Selatan Optimistis Tingkatkan Pelayanan MPP

Peresmian MPP oleh Menteri PANRB menjadi dorongan bagi Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk meningkatkan pelayanan.


Peresmian MPP Kolaka Berpotensi Mendatangkan Investor dan Meningkatkan PAD

15 jam lalu

Pj Bupati Kolaka Andi Makkawaru
Peresmian MPP Kolaka Berpotensi Mendatangkan Investor dan Meningkatkan PAD

Hadirnya MPP di Kabupaten Kolaka bisa membuka peluang kerjasama, karena Kabupaten Kolaka memiliki tiga proyek strategi nasional terkait pengolahan nikel dan industri.


Menteri PANRB Resmikan MPP Kabupaten Jombang

15 jam lalu

Pj Bupati Jombang Sugiat
Menteri PANRB Resmikan MPP Kabupaten Jombang

pj Bupati Jombang pastikan pelayanan MPP Jombang akan maksimal.


Bupati Tanah Datar Hadiri Peresmian 15 MPP Oleh Menteri PANRB

16 jam lalu

Bupati Tanah Datar Hadiri Peresmian 15 MPP Oleh Menteri PANRB

MPP Tanah Datar berhasil meningkatkan kepuasan publik hingga lebih dari 80 persen.


Menteri PANRB Resmikan 15 MPP

16 jam lalu

Menteri PANRB Resmikan 15 MPP

Menteri PANRB tegaskan pelayanan publik jadi inti dari birokrasi


Teknologi Digital dan IoT Pendorong Transformasi di Sektor Kesehatan

16 jam lalu

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, saat kegiatan 18th ISSA Forum for Technical Commissions: Technical workshop of the Collaborative Innovation Hub project on the Internet of Medical Things pada Senin (24/06),
Teknologi Digital dan IoT Pendorong Transformasi di Sektor Kesehatan

Transformasi digital, khususnya dengan pemanfaatan IoT, dapat membawa perubahan besar dalam pelayanan kesehatan