TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya mengambil sikap dan menentukan sosok yang akan diusung dalam Pilkada Jakarta 2024. Awalnya nama Anies Baswedan dikaitkan dengan PKS. Hal itu karena DPW PKS Jakarta menyatakan mengusung Anies jadi calon Gubernur Jakarta.
“Saya selaku Ketua DPW PKS Jakarta telah rapat dengan Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah, yang juga sudah kita laporkan ke DPP bahwa calon gubernur dari PKS adalah Anies Rasyid Baswedan. Juga beliau inkumben dan sampai hari ini belum ada perubahan,” ujar Khoirudin, ketua DPW PKS Jakarta, 23 Mei 2024.
Namun usulan itu berbeda dengan keputusan DPP. PKS secara resmi mengusung Mohamad Sohibul Iman, sebagai bakal calon gubernur Jakarta untuk periode 2024-2029. Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri, dalam keterangan pers di Jakarta pada Minggu, 23 Juni 2024, menyatakan bahwa keputusan ini didasarkan pada perolehan suara tertinggi yang diraih PKS di Jakarta pada Pemilu 2024. Oleh karena itu, PKS memutuskan untuk memperjuangkan kader terbaiknya sebagai calon gubernur pada Pilkada 2024 yang akan diselenggarakan pada November mendatang.
Sohibul Iman, kata dia, selama menjadi Presiden PKS periode 2025-2020 telah berkontribusi besar terhadap meningkatnya perolehan suara dan kursi partai di parlemen. PKS memperoleh 11,49 juta suara atau sekitar 8,21 persen di Pemilu 2019. Jumlah ini, kata Ahmad, naik signifikan ketimbang Pemilu 2014 yang memperoleh 8,46 juta suara atau 6,77 persen. “Artinya beliau memiliki kepemimpinan yang teruji dalam membawa PKS naik kelas," ucapnya.
Sohibul Iman, juga memiliki rekam jejak yang panjang dalam kiprah politik di tanah air. "Terpilih tiga kali menjadi anggota DPR pada periode 2009-2014, periode 2014-2019, dan periode 2024-2029, dan sempat memimpin DPR RI sebagai Wakil Ketua DPR," tuturnya.
Ia akan bersaing dengan gubernur inkumben Anies Baswedan dan kemungkinan mantan gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Ahmad Mabruri menambahkan Sohibul Iman juga dikenal sebagai seorang teknokrat dan cendekiawan Muslim sebelum terjun ke dunia politik. Di antaranya pernah menjadi birokrat dan peneliti di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Rektor Universitas Paramadina, serta memimpin berbagai lembaga nirlaba yang fokus pada pengembangan inovasi, teknologi, dan sumber daya manusia strategis.
Sebelumnya, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menegaskan partainya tak meragukan kompetensi mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan untuk maju di Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jakarta. Dia optimis Anies memiliki kapabilitas untuk berkontestasi mengingat bekas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pernah menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
"Kami sudah tahulah kualitas Pak Anies, sudah jadi calon presiden kok," kata Syaikhu usai menghadiri acara Tebar Kurban di kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS, Selasa, 18 Juni 2024.
Adapun Anies telah mengantongi dukungan dari Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jakarta. Anies juga telah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (UKK) di tingkat DPW. Sekarang, restu untuk Anies masih dipertimbangkan oleh DPP PKS.
Syaikhu menyampaikan bahwa kini partainya tak perlu menggelar UKK tambahan untuk Anies. Dia menyatakan bahwa PKS sudah mengenal Anies dengan baik. "Enggak perlu, kami enggak buka pendaftaran dan interview. Orang udah deket, kami sudah paham betul," tuturnya.
Tak sampai di situ, Syaikhu juga mengatakan bahwa partainya belum memikirkan nama lain selain Anies, termasuk mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau RK. Dia menyebut sejauh ini sinyal positif PKS hanya diberikan untuk Anies. "Kemampuan Anies juga sudah ketahuan," ucapnya.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menegaskan Anies Baswedan, sudah menjalani UKK di tingkat DPW PKS DKI Jakarta. Dengan demikian, Anies sudah masuk di dalam daftar antrean calon gubernur yang diusulkan oleh PKS. "Sampai hari ini yang mengusulkan memang DPW," kata HNW saat ditemui dalam acara Tebar Kurban di kantor DPP PKS, Selasa, 18 Juni 2024.
MYESHA FATINA RACHMAN I YUDONO YANUAR I SAVERO ARISTIA
Pilihan Editor: Ridwan Kamil: Jakarta Butuh Perubahan