Cawe-cawe
Belum cukup sampai di situ, ucap Deddy, Jokowi juga menyalahgunakan kekuasaan dengan cawe-cawe pemilu dan menggunakan semua instrumen kekuasaan. Menurut dia, kesalahan Jokowi ini lebih besar dibandingkan SBY.
“Sudah tentu derajat ‘kesalahannya’ jauh lebih besar sebab menyangkut merusak kualitas pemilu, etika publik, adab politik dan nilai-nilai demokrasi dan penyalahgunaan kekuasaan,” ujar Deddy.
Temui anak ranting PDIP
Deddy mengatakan Jokowi harus menemui para anak ranting PDIP yang kecewa sebelum menemui Megawati. Deddy mengungkapkan anak ranting PDIP inilah yang paling kecewa dengan berbagai keputusan dan tindakan Jokowi.
Menurut dia, anak ranting PDIP merupakan ujung tombak partai di lapangan. Oleh karena itu, tutur Deddy, Jokowi harus menemui mereka dulu agar mawas diri sebagai kader PDIP.
“Jokowi tanpa anak ranting PDIP tidak mungkin bisa seperti yang sekarang,” katanya.
Syarat bertemu anak ranting ini sebelumnya disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto mensyaratkan agar Jokowi bertemu dengan anak ranting PDIP dulu sebelum menemui Megawati.
"Biar bertemu dengan anak ranting dulu, karena mereka juga jadi benteng bagi Ibu Megawati Soekarnoputri. Bukan persoalan karena PDI Perjuangan, tetapi lebih karena bagaimana pemilu 2024," kata Hasto.
Respons Istana
Koordinator Staf Khusus Presiden RI Ari Dwipayana belum merespons upaya konfirmasi Tempo ihwal rencana pertemuan Jokowi dengan Megawati maupun tuduhan gimik politik.
Sebelumnya Istana Kepresidenan menyampaikan sedang mencari waktu yang tepat untuk Presiden Jokowi bersilaturahmi ke Megawati. Koordinator Staf Khusus Presiden RI Ari Dwipayana mengatakan Presiden Jokowi sangat terbuka untuk bersilaturahmi dengan siapapun, apalagi dengan tokoh bangsa.
"Lagi pula ini masih bulan Syawal, bulan yang paling tepat untuk mempererat silaturahmi," kata Ari melalui pesan singkatnya, 12 April 2024.
Presiden Jokowi, yang secara formal masih kader PDIP, disebut pecah kongsi dengan partainya akibat perbedaan pilihan politik di Pilpres 2024. Putra sulung Jokowi, Gibran, menjadi cawapres Prabowo Subianto. Sementara PDIP mengusung bekas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres.
Diduga akibat kerenggangan hubungan ini, Megawati dan Jokowi belum bertemu untuk silaturahmi Idul Fitri 1445 Hijriah atau Rabu, 10 April 2024. Padahal saat Lebaran sebelumnya, Jokowi dan Megawati selalu bertemu setidaknya satu pekan setelah Idul Fitri.
EKA YUDHA SAPUTRA | DANIEL A. FAJRI | ADINDA JASMINE PRASETYO | ANTARA
Pilihan Editor: Politikus PDIP Sebut Kesalahan Jokowi ke Megawati Lebih Banyak Dibandingkan SBY