INFO NASIONAL - Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengingatkan semua pihak untuk membangun kembali wawasan kebangsaan di tengah maraknya ancaman terhadap Indonesia.
“Khususnya generasi muda dan kelompok usia produktif yang saat ini mendominasi komposisi demografi di Indonesia," kata Bamsoet saat acara buka puasa bersama Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (Gerak BS) di Jakarta, Selasa malam, 2 April 2024.
Wawasan kebangsaan, Bamsoet melanjutkan, semakin penting di era digital yang mempunyai tantangan yang sangat kompleks. Derasnya arus globalisasi yang ditopang pesatnya kemajuan teknologi informasi, telah mengantarkan pada era disrupsi, era digital, era the internet of things, dan turut menghadirkan berbagai tantangan kebangsaan yang muncul dengan berbagai dimensinya.
"Lompatan kemajuan teknologi informasi ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi menawarkan efisiensi dan simplifikasi dalam berbagai bidang kehidupan. Namun, disisi lain lain juga berpotensi menghasilkan residu dan dampak negatif pada dimensi kehidupan kebangsaan kita," tutur Ketua Dewan Pembina Gerak BS ini.
Dampak negatifnya kini sudah dirasakan. Antara lain melemahnya rasa toleransi dalam keberagaman, demoralisasi generasi muda bangsa, tergerusnya kearifan lokal dan nilai-nilai luhur adat budaya bangsa, serta hadirnya paham-paham dan produk-produk yang dikemas menarik, khususnya bagi generasi muda.
"Ancaman degradasi moralitas terhadap masa depan bangsa sangat nyata. Budaya asing dianggap lebih modern, sehingga budaya sendiri cenderung dilupakan. Lebih berbahaya nilai-nilai asing yang tidak selaras dengan karakter dan jati diri bangsa, begitu mudahnya masuk tanpa filter melalui dunia maya. Seperti budaya kekerasan, aksi radikalisme, hingga perilaku yang merendahkan nilai-nilai moralitas," kata Bamsoet.
Sebab itu, wawasan kebangsaan menjadi keniscayaan dan harus dimulai sejak dini, sebelum terlambat. Sebab, membangun wawasan kebangsaan tidak bisa instan, perlu proses agar benar-benar matang dan membumi. Membangun wawasan kebangsaan perlu dilakukan secara masif agar dapat menjangkau seluruh elemen masyarakat dan mengisi setiap ruang publik. (*)