TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md. mengatakan akan tetap berjuang untuk demokrasi dan keadilan apa pun hasil dari Pilpres 2024. Mahfud menyebut pemilihan umum atau Pemilu bukan jalan satu-satunya untuk berjuang. Hasil real count sementara versi Komisi Pemilihan Umum atau KPU pada Jumat pagi, 16 Februari 2024, pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud menunjukkan Ganjar perolehan suara 9.559.888 atau 17.97 persen
“Apapun hasil dari Pilpres saya akan terus berjuang untuk demokrasi dan keadilan.Jalan perjuangan dan demokrasi bukan hanya pemilu. Pemilu hanya salah satu ekspresi demokrasi,” kata Mahfud dalam keterangan video usai menghadiri Pengukuhan Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pada Sabtu, 17 Februari 2024.
Mahfud juga bercerita bahwa dirinya pernah menjabat di pemerintahan, tetapi masih produktif berjuang dalam demokrasi dan pemerintahan. Selain itu, Mahfud menyebut gerakan kampanye dan masyarakat sipil merupakan sumber gerakan perubahan dari otoritarianisme menuju demokrasi.
“Sejarah mengajarkan jika demokrasi disumbat, maka demokrasi selalu membuka jalannya sendiri,” kata Mahfud.
Respons Ganjar soal Hasil Pilpres
Calon presiden Ganjar Pranowo menyebut dirinya tidak terpengaruh dengan hasil quick count atau hitung cepat yang memposisikan pasangan nomor urut 3 di paling bawah.
“Saya ini sudah ikut pemilu berkali-kali, terbiasa saja, menerima situasi seperti ini. Kalau saya riang gembira,” kata Ganjar kepada Tempo saat ditemui di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat, 16 Februari 2024.
Meski demikian, Ganjar menyebut Tim Pemenangan Nasional atau TPN dan pendukungnya mempertanyakan soal hasil tersebut. Ganjar menyebut ada anomali dalam hasil hitung cepat yang sedang berlangsung..
“Kalau saya melihat lebih banyak yang kaget, kok hasilnya kaya gini sih. Problemnya apa? Tim sedang bekerja, menganalisis,” kata Ganjar.
Ganjar menyebut dirinya dan TPN juga tidak anti-terhadap quick count atau hitung cepat. Menurut dia, hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga survei atau Komisi Pemilihan Umum atau KPU yang berlangsung perlu untuk diawasi.
“Tidak perlu anti-quick count, tidak perlu, sekarang ada real count yang bergerak, tolong diawasi sambill kalau ada cerita yang aneh-aneh muncul segera laporkan bawaslu, tidak perlu dikumpulkan dulu,” kata Gajar.
Pilihan Editor: Minta Real Count Diawasi, Ganjar: Kalau Ada Cerita Aneh Langsung Laporkan