TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Ganjar Pranowo tidak mempersoalkan hasil quick count atau hitung cepat yang memposisikan pasangan nomor urut 3 di paling bawah. Hasil real count sementara versi Komisi Pemilihan Umum atau KPU pada Jumat pagi, 16 Februari 2024, pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud menunjukkan Ganjar perolehan suara 9.559.888 atau 17,97 persen.
“Tidak perlu anti-quick count, tidak perlu, sekarang ada real count yang bergerak, tolong diawasi sambill kalau ada cerita yang aneh-aneh muncul segera laporkan Bawaslu, tidak perlu dikumpulkan dulu,” kata Ganjar saat ditemui di Kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat, 16 Februari 2024.
Selain itu, Ganjar menyebut dirinya sudah terbiasa dalam kondisi Pemilu. Bekas Gubernur Jawa Tengah itu menyebut membawa situasi ini dengan riang gembira.
“Saya ini sudah ikut pemilu berkali-kali, terbiasa saja, menerima situasi seperti ini. Kalau saya riang gembira,” kata Ganjar.
Meski demikian, Ganjar menyebut Tim Pemenangan Nasional atau TPN dan pendukungnya mempertanyakan soal hasil tersebut. Ganjar menyebut ada anomali dalam hasil hitung cepat yang sedang berlangsung.
“Kalau saya melihat lebih banyak yang kaget, kok hasilnya kaya gini sih. Problemnya apa? Tim sedang bekerja, menganalisis,” kata Ganjar.
Ganjar Sebut TPN Sedang Dalami Dugaan Kecurangan Pemilu 2024
Ganjar mengaku setelah menjalani rangkaian proses pemilihan presiden atau Pilpres 2024, dirinya lebih punya banyak waktu untuk beristirahat. Sebelumnya, calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md. telah melakukan kegiatan kampanye selama 75 hari dan telah selesai pencoblosan pada 14 Februari kemarin.
“Kalau saya pribadi setelah salat subuh lebih bisa tidur lagi. Tenang,” kata Ganjar saat ditemui di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat, 16 Februari 2024.
Usai pencoblosan pada 14 Februari kemarin, Ganjar mengaku memiliki lebih banyak waktu untuk beristirahat. “Sempat sehari kemarin sehari kebanyakan tidur. Tidur, bangun, kok ngantuk lagi, tidur lagi. Kebanyakan tidur jadi enggak enak,” kata dia.
Selain itu, Ganjar bercerita bahwa TPN, terutama Deputi Hukum, sedang memantau hasil rekap suara, konsolidasi saksi, dan perkembangan usai Pilpres 2024. Ganjar menyebut dugaan kecurangan pada Pilpres 2024 di media arus utama dan sosial menjadi mesti ditindaklanjuti.
“Tim sekarang lagi stand by. Sekarang konsentrasi lebih pada itu,” kata Ganjar, Jumat.
Menurut Ganjar, inventarisasi terhadap bentuk-bentuk dugaan kecurangan Pilpres 2024, telah berlangsung sejak lama, tapi hingga saat ini terus berjalan. Ganjar menyebut Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud yang dikomandoi Todung Mulya Lubis sedang berjalan untuk menginvestigasi persoalan itu.
“Tim hukum di bawah Bung Mulya Lubis sekarang lagi kerja untuk itu,” kata Ganjar.
Ganjar mengatakan sebenarnya kasus-kasus dugaan kecurangan Pemilu sudah beredar di media sosial. Salah satunya adalah angka jumlah pemilih dan hasil rekap berbeda.
“Kok, setiap TPS 300, tapi angkanya lebih, ya, kok angkanya beda rekap TPS, ya. Itu cerita yang muncul,” kata Ganjar.
Pilihan Editor: Ganjar Pranowo Setelah Pemungutan Suara, Simak 5 Hal Ini