TEMPO.CO, Garut - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mewaspadai kondisi cuaca saat Pemilu 2024 digelar besok, Rabu, 14 Februari 2024.
Alasannya, saat ini musim hujan tengah berlangsung di wilayah Garut. Jika tidak diantisipasi dengan baik, dikhawatirkan dapat menyebabkan pemilu ulang. "Bila surat dan kota suara di TPS kehujanan dan tidak bisa terbaca saat penghitungan, maka bisa pemungutan suara ulang" ujar Kordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kabupaten Garut, Lamlam Masropah, Selasa 13 Februari 2024.
Peringatan dini potensi ancaman bencana saat pelaksanaan pemilu juga telah disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat ke tiap Kabupaten/kota pada 7 Februari 2024 lalu. Dalam surat peringatan itu diperkirakan pada 14 Februari akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat.
Daerah yang akan mengalami hujan saat pemungutan suara itu diantaranya Kabupaten dan Kota Bogor, Sukabumi, Cianjur, Ciamis, Kuningan, Sumedang, Subang, Tasikmalaya dan Kabupaten Garut.
Selain itu, Kabupaten Garut pun berpotensi terjadi bencana banjir sedang. Wilayah banjir itu terdapat di 22 Kecamatan, seperti di daerah perkotaan diantaranya Kecamatan Garut Kota, Karangpawitan dan Kecamatan Bayongbong.
Menurut Lamlam, kondisi cuaca ini dapat menyebabkan tingginya potensi kerusakan logistik pemilu. Alasannya, karena material yang digunakan berbahan kertas, seperti surat suara, kotak suara dan bilik suara. Bahan ini cukup rentan saat terkena air.
Berdasarkan pantauan Bawaslu, kerusakan logistik ini terjadi saat pendistribusian ke tempat pemungutan suara (TPS). Kerusakan itu di antaranya diakibatkan saat bongkar muat logistik di kendaraan.
Bentuk kerusakan itu di antaranya segel surat suara rusak dan kotak suara retak. Laporan itu berasal dari kecamatan Cibalong dan Limbangan. "Kami juga telah menyampaikan kerawanan logistik rusak ini ke KPU untuk lebih diantisipasi, terutama TPS di lahan terbuka," ujar Lamlam.
Berdasarkan pantau Tempo di Panitia Pemungutan Suara Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, terdapat beberapa kotak suara yang mengalami rusak ringan, seperti retak di bagian sudut dan sobek kecil di bagian samping.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut, Dian Hasanudin, mengaku tidak ada kerusakan logistik dalam pendistribusian ke TPS. Selain itu KPU juga telah mengantisipasi dengan melengkapi setiap kotak suara dengan segel dan plastik. "Tidak ada kerusakan hanya ada tiga kotak yang rusak itu pun sudah diganti," ujarnya.
Pilihan Editor: Sosok Adhy Karyono, Pj Gubernur Jawa Timur Pengganti Khofifah