Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PSPK Soroti Pendidikan Vokasi di Indonesia, Minim Kolaborasi dan Kemitraan

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
 Siswa SMKN 2 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah sedang membuat perhiasan. Dok: Vokasi Kemendikbud.
Siswa SMKN 2 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah sedang membuat perhiasan. Dok: Vokasi Kemendikbud.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK), Nisa Felicia Faridz, menyoroti soal pendidikan vokasi yang dikaim akan melahirkan lulusan siap bekerja. Nisa menilai pemerintah belum secara konkret melakukan kolaborasi dan kemitraan di industri, bahkan masih bersifat formalitas dan belum berfokus pada substansi kualitas pembelajaran.

Ada tiga hal yang mendasarinya, kata Nisa, yaitu kurangnya kapasitas SMK dalam berkolaborasi, rendahnya minat industri untuk investasI sumber daya manusia jangka panjang melalui SMK, dan tidak adanya kewajiban bagi SMK untuk menjalin kemitraan.

"Oleh karena itu, perlu ada acuan jelas mengenai aspek-aspek refleksi dan evaluasi kemitraan yang tidak hanya bersifat sukarela," kata Nisa.

Nisa mengatakan, saat ini pemerintah harus menyusun dan mengimplementasikan penguatan sistem penilaian satuan SMK dengan menonjolkan aspek kemitraan pada Rapor Pendidikan dan dijadikan sebagai dasar refleksi dan evaluasi SMK.

"Mewajibkan implementasi kemitraan SMK dan dunia kerja dalam bentuk kolaborasi konkret yang relevan dengan penyelarasan pembelajaran dan kebutuhan industri diukur dengan indikator keberhasilan kemitraan," katanya.

Ia juga mengatakan, pemerintah harus mendorong keterlibatan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam ekosistem kemitraan SMK bersama entitas dunia kerja lokal. Hal itu perlu dilakukan agar arah pengembangannya sesuai potensi daerah/wilayah.

"Seperti menyediakan sarana (platform) yang memudahkan kemitraan SMK dengan Industri seperti ‘KedaiReka’ dan menguatkan kapasitas kepala sekolah untuk keterampilan berjejaring serta bermitra dengan dunia industri," katanya.

Transformasi SMK berbasis Tren Kebutuhan

Saat ini, kata Nisa, lulusan SMK hanya dibekali dengan hardskill saja, sehingga tidak efektif mengimplementasi keterampilannya dan beradaptasi dengan dinamika pasar kerja yang menuntut penguasaan akan hal-hal baru.

"Project teaching factory pada SMK masih berorientasi pada internal sekolah saja, belum berbasis projek riil dari klien, masyarakat atau dunia kerja," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah butuh mentransformasi SMK dari supply-driven menjadi demand-driven berbasis tren kebutuhan saat ini dan masa mendatang. Hal itu diperlukan dengan implementasi pembelajaran terdiferensiasi yang berkolaborasi dengan mitra industri sejak perencanaan, realisasi, hingga evaluasi pembelajaran dengan kurikulum yang fleksibel dan adaptif.

"Kita butuh peningkatan keterlibatan dunia kerja dalam berbagai bentuk kemitraan, demi mendorong pembelajaran yang berorientasi keterpaparan budaya kerja dengan analisis kompetensi keahlian jenuh, sektor keunggulan daerah, dan visi jenis pekerjaan di masa depan," katanya.

Tak hanya itu, pemerintah juga mestinya mendorong implementasi teaching factory berorientasi produ atau jasa berstandar industri dengan project based learning berbasis kemitraan dengan dunia kerja sesuai analisis situasi mengenai potensi, kebutuhan, tantangan, atau persoalan riil yang dihadapi SMK.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pemerintah juga harus menghadirkan lingkungan pendukung melalui magang kompetitif melalui platform yang mempertemukan siswa SMK dengan di industri bereputasi global/tinggi yang membutuhkan talenta baru," kata Nisa.

Pendidikan Profesi Guru Prajabatan (PPG) masih berorientasi pada pendidikan umum

Menurut Nisa, belum ada kebijakan dan mekanisme yang komprehensif mendorong guru kejuruan untuk memperbaharui kompetensinya agar relevan dengan perkembangan industri. Selain itu, program PPG Prajabatan guru SMK masih belum dapat mengembangkan keterampilan vokasional guru sesuai bidang keahlian.

"Kita harus menyusun kebijakan yang mewajibkan guru kejuruan untuk mengembangkan kompetensi dengan adanya alokasi waktu khusus untuk pengembangan kompetensi serta dihitung sebagai beban kerja sebagai fasilitasi pengembangan di luar sekolah tanpa kehilangan hak-haknya," kata Nisa.

"Pembaruan kurikulum PPG Prajabatan dan dalam jabatan untuk guru kejuruan berbasis pada analisis kebutuhan agar selaras dengan kebutuhan kompetensi guru vokasi di masing-masing program keahlian."

Kualitas kelembagaan, standar pembinaan, dan kriteria izin pendirian SMK juga dinilai belum relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan potensi kewilayahan. Hal itu, kata Nisa, disebabkan karena minimnya kesempatan peningkatan kualitas manajemen SMK.

"Tata kelola masih berorientasi pada aspek administratif, sinergi antarpemangku kepetingan masih kurang, sehingga minim kemitraan dan keterbatasan SMK dalam memenuhi standar sarpras," jelasnya.

Makanya, Nisa mengatakan, mewajibkan adanya pengimbasan oleh SMK yang memiliki praktik baik kemitraan agar menjadi SMK rujukan. Hal ini, kata dia, merupakan upaya memberikan contoh dan berbagi jejaring untuk menginisiasi kemitraan.

"Kita juga bisa menghadirkan upaya kolaborasi bersama perguruan tinggi maupun Balai Besar Vokasi sebagai mentor kemitraan maupun pembelajaran bagi SMK," katanya.

Selain itu, Nisa mengatakan, pemerintah juga dapat menghadirkan NSPK atau Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria yang akomodatif terhadap variasi kondisi sekolah seperti pada daerah 3T, daerah ekonomi berkembang, daerah minim industri, daerah hasil pemekaran, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Pilihan Editor: Manuver Pujian Rektor PTN PTS di Tengah Hujan Kritik Kampus ke Jokowi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

1 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah


Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

2 hari lalu

Wapres terpilih yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara pembagian sepatu gratis untuk anak-anak sekolah tak mampu di SMKN 8 Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.


KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

2 hari lalu

Ilustrasi pinjaman online. Freepik
KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.


Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

7 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada acara peringatan Hari Guru Nasional 2023 di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (25 November 2023). Acara ini dihadiri sekitar 7,500 guru. (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)
Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.


Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

12 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?


Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

20 hari lalu

Siti Khodijah bersama anaknya, Lutviana Dwi Jannati yang menjadi peserta termuda yang lolos UNESA jalus SNBP 2024. Unesa.ac.id
Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.


Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

20 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.


Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

23 hari lalu

Ilustrasi Sekolah Tatap Muka atau Ilustrasi Belajar Tatap Muka. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

Kemendikbudristek sudah menyiapkan petunjuk teknis dan panduan untuk membantu mencegah kekerasan di sekolah.


2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

27 hari lalu

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

Lussy Novarida Ridwan mendapat penghargaan atas kontribusinya mempromosikan dan meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Jepang


Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

29 hari lalu

PIK 2. pik2.com
Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

Pada 2024, Jokowi menyetujui 14 PSN Baru termasuk BSD milik Sinar Mas dan PIK 2 dari Agung Sedayu Group. Rentang 2013-2023 telah rampung 190 PSN.