TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin melantik enam penjabat bupati/wali kota menggantikan bupati/wali kota yang habis masa jabatannya di Gedung Sate, Bandung, pada hari ini, Rabu, 20 September 2023.
Enam penjabat tersebut adalah Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono, Penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji, Penjabat Wali Kota Bekasi Gani Muhammad, Penjabat Bupati Bandung Barat Arsan Latief, Penjabat Bupati Purwakarta Benny Irwan, dan Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman.
Di hari yang sama Pj Gubernur Jawa Barat juga mengumumkan pemberhentian bupati/wali kota enam daerah tersebut yakni Yana Mulyana (wali kota Bandung non aktif) Donny Ahmad Munir (bupati Sumedang)-Erwan Setiawan (wakil bupati Sumedang), Anne Ratna Mustika (bupati Purwakarta)- Aming (wakil bupati Purwakarta), serta Ahmad Fahmi (wali kota Sukabumi)-Andri Setiawan Hamami (wakil wali kota Sukabumi).
Khusus Yana Mulyana, wali kota Bandung non aktif yang dicokok KPK atas kasus suap, Bey membacakan surat keputusan pemberhentiannya dengan tidak hormat.
Seluruh penjabat bupati dan wali kota tersebut diminta langsung bertugas selepas dilantik.
“Dan tentunya mereka akan langsung bekerja mengisi kekosongan hingga adanya pejabat definitif setelah pilkada serentak,” kata Bey Machmudin, Rabu, 20 September 2023.
Bey secara khusus berpesan agar seluruh penjabat bupati/wali kota tersebut menyukseskan Pemilu 2024. "Saudara- saudara semua harus dapat menjamin bahwa Pemilu 2024 dapat berjalan dengan aman, lancar, dan damai baik pemilihan legislatif, presiden, maupun pilkada serentak. Serta pastikan netralitas dari ASN, TNI dan Polri," kata dia.
Ia juga meminta kasus stunting agar mendapat perhatian khusus. Selanjutnya masalah pengendalian inflasi, kenaikan harga kebutuhan pokok dan ancaman kekeringan. “Kita juga harus menjamin kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dan dapat diakses dengan mudah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan sosial menjelang pemilu," kata Bey.
Bey meminta agar penjabat bupati/wali kota itu rajin turun ke lapangan untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi. “Perhatikan kebutuhan dan keluhan mereka. Jangan sampai kita tidak mendengarkan apa yang diperlukan oleh mereka,” kata dia.
AHMAD FIKRI