INFO NASIONAL – Atikah sumringah, kedatangannya ke Alun-alun Palabuhan Ratu tidak sia-sia. Perempuan asal Desa Jayanti, Citarik itu ingin melihat cucunya tampil di Karnaval Budaya. Namun, sebelumnya dia juga berkesempatan melihat penampilan Sekar Budaya. “Seru, tadi ada juga yang ikut menari di lapangan,” Kata dia usai pagelaran Sekar Budaya dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Sukabumi (HJKS) ke-153.
Atikah mengatakan, berkunjung ke alun-alun merupakan hiburan bagi dirinya yang seorang ibu rumah tangga. “Hiburan setahun sekali,” ujar dia yang harus menempuh kurang lebih 15 menit perjalanan dari rumahnya menuju lokasi acara.
Atikah hanya satu dari puluhan ribu orang yang berkumpul di Alun-Alun Palabuhan Ratu pada Minggu, 10 September 2023. Setidaknya sekitar 1500 orang dari 32 perangkat daerah mengikuti kirab dan menjalankan upacara. Menggunakan busana beskap bagi laki-laki dan kebaya bagi perempuan mereka juga melihat pertunjukan seni dan budaya.
Sementara acara Karnaval Budaya yang diikuti sekitar 10 ribu orang baik dari perangkat daerah maupun anak-anak sekolah sukses memadatkan Jalan Siliwangi dan sekitarnya. “ Tahun ini terdapat Gebyar Kewilayahan, dimana kegiatan perayaan HJKS tidak terpusat di satu wilayah,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman.
Menurut dia, konsepnya sama, dari mulai jalan santai hingga menginformasikan bahwa Kabupaten Sukabumi saat ini berusia 153 tahun. “Mudah-mudahan ke depannya, lebih meriah lagi.”
Ade menuturkan, masih dalam rangkaian HJKS, Kabupaten Sukabumi mengundang para Duta Besar untuk mengunjungi beberapa destinasi wisata pada 15 September. Situ Gunung, Palabuhan Ratu, dan Ciletuh Geopark beberapa di antaranya.
“Tanggal 16 September ada penutupan Expo, dan puncaknya di tanggal 17 September 2023,” kata Ade. Pada tanggal itu, lanjut Ade, terdapat karnaval bunga. Karnaval itu diselenggarakan untuk mengakomodasi potensi-potensi yang ada di bidang perkebunan dan hortikultura. “Wilayah kami memiliki beberapa daerah yang tanaman bunganya sudah diekspor ke luar negeri.”
Menurut Ade, untuk menyukseskan acara HJKS itu dibutuhkan kekompakan. “Jauh hari sudah dibagi tugas. Dari keuangan itu, setiap perangkat daerah memiliki anggaran. Kalau tahun dulu, nggak. Kalau tahun sekarang sudah ada. Kolaborasi juga dilakukan dengan masyarakat, dunia usaha. Tanpa kolaborasi nggak bakalan ramai.”
Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri menuturkan, acara Sekar Budaya merupakan upaya untuk memasifkan budaya Sukabumi. “Hal itu agar membumi di kampungnya sendiri. Kedua, meningkatkan effort untuk lebih mensosialisasikan kepada masyarakat di hari jadi ini ada moment-moment yang bisa menampilkan pesta seni dan budaya yang ada di Sukabumi. Dampaknya adalah kita ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”
Iyos juga mengatakan, HJKS tahun ini juga sekaligus ingin merefleksikan dengan apa yang telah Pemkab lakukan, sedang dilakukan, dan yang akan dilakukan ke depan. “Untuk HJKS ini semoga mendapat kebahagiaan juga bagi Masyarakat. Kemudian kita juga menyemangati dan meningkatkan semangat juang masyarakat untuk membangun Sukabumi lebih baik lagi.” (*)