INFO NASIONAL - Kementerian Pertanian bersama Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) berkolaborasi mempercepat tanam untuk mendapatkan produksi yang maksimal. Pemerintah saat ini telah mengalokasikan tambahan pupuk sibsidi hingga melakukan pendampingan petani yang tengah berproduksi.
Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan percepatan tanam wajib dilakukan untuk mengerjakan ketertinggalan produksi yang sempat bergeser akibat cuaca buruk el nino dan konflik perang Rusia-Ukraina. Karena itu, Prihasto melanjutkan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah memerintahkan jajarannya agar berada di lapangan mengawal produksi yang sedang berjalan.
"Bapak Menteri dalam arahannya telah memerintahkan para pejabat eselon 1, 2 maupun seluruh staf untuk terjun ke lapangan mengawal optimalisasi musim tanam yang ada saat ini, terutama disaat curah hujan yang masih cukup untuk perluasan tanam padi di bulan April dan Mei," ujar Prihasto dalam kegiatan Halal Bihalal ICMI bersama jajaran Kementan, Rabu, 1 Mei 2024.
Menurut Prihasto, situasi dunia saat ini sedang mengalami proses sulit karena berbagai faktor yang mempengaruhi inflasi maupun penurunan produksi. Bukan saja perang dan el nino, tapi juga persoalan lain yang sangat komplek dan multidimensi.
"Situasi pangan global saat ini tidak menggembirakan, sebab tantangan yang dihadapi dalam penyediaan pangan semakin kompleks, termasuk dampak el nino terhadap penurunan produksi dan dampak geopolitik yang semakin dinamis. Terutama konflik rusia-ukraina dan timur tengah, hal ini berdampak pada suplai bahan baku pupuk dan menyebabkan penurunan produksi," kata dia.
Bagi Prihasto, berbagai tantangan tersebut perlu diwaspadai mengingat saat ini sudah banyak negara yang mengalami kelaparan. Jangan sampai, situasi demikian berlanjut dan berdampak pada negara lain maupun Indonesia.
"Saat ini data menunjukkan bahwa masih ada negara negara yang mengalami ancaman kelaparan serius dan indonesia dapat pula terancam krisis pangan, apabila kita tidak mewaspadai kondisi ini maka sangat berbahaya bagi negara," ujarnya.
Ketua ICMI yang juga Rektor Institut Pertanian Bogor, Arif Satria mengajak semua pihak untuk mendukung pembangunan pertanian yang saat ini sedang berjalan. Dia berharap ada banyak pihak khususnya keluarga besar ICMI memberi kontribusi terhadap kedaulatan pangan.
"Saya mengajak agar kita terus memberi kontribusi untuk kedaulatan pangan kita. Dan silaturahmi ini menjadi awalan untuk kita melangkah menuju masa depan," ujar Arif.(*)