INFO NASIONAL - Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga, merespons kemajuan perundingan putaran kedua Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-Eurasian Economic Union (IEAEU FTA) pada bulan Juli lalu. Wamendag Jerry optimistis perundingan tersebut dapat mencapai kesepakatan tahun depan.
"Indonesia optimistis, Perundingan IEAEU FTA dapat selesai sesuai target pada 2024. Diharapkan implementasi IEAEU FTA akan meningkatkan hubungan ekonomi bilateral secara signifikan," ungkap Wamendag Jerry dalam pertemuan dengan Kepala Sekretariat Anggota Dewan (Menteri) Bidang Integrasi dan Ekonomi Makro, Komisi Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Commission/EEC), Andrey Diansky, di Semarang, Jawa Tengah, pada Minggu 20 Agustus 2023.
Dalam pertemuan yang digelar di sela-sela rangkaian Pertemuan ke-55 para Menteri Ekonomi ASEAN (55th ASEAN Economic Ministers/AEMMeeting) itu, kedua pihak juga membahas tindak lanjut Nota Kerja Sama (Memorandum of Cooperation/MoC) antara Indonesia dan EEC, termasuk rencana Pertemuan Pertama Joint Working Group (JWG) Indonesia-EEC. MoC merupakan dasar kerja sama teknis dalam beberapa sektor kepentingan bersama.
"Indonesia mendukung berbagai inisiatif peningkatan ekonomi, termasuk kerja sama teknis yang dapat bersifat komplementer dengan negosiasi FTA. Kami mengusulkan agar kerja sama yang teridentifikasi nantinya dikonsolidasi ke dalam Bab Kerja Sama Ekonomi di bawah Perundingan," kata Wamendag Jerry.
EECU terdiri dari Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kirgistan, dan Rusia. Data yang diolah oleh Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa total perdagangan Indonesia-EECU pada 2022 mencapai USD 4,4 miliar, mencatat kenaikan sebesar 30,5 persen dibandingkan tahun 2021. EECU adalah mitra dagang non-migas yang merupakan tujuan ekspor ke-27 dan asal impor ke-16 bagi Indonesia.
Produk ekspor utama Indonesia ke EECU meliputi minyak kelapa sawit, kopra, aplikasi penerima untuk TV, bagian mesin headings 8425—8430, dan kopi. Sementara itu, impor utama Indonesia dari EECU meliputi pupuk mineral/kimia potasik, batu bara, produk setengah jadi (besi/baja), fero-alloys, dan pupuk mineral/kimia dengan 2/3 elemen pupuk. Investasi EECU di Indonesia pada tahun 2022 mencapai USD 31,4 juta, mengalami kenaikan sebesar 35,3 persen dibandingkan tahun 2021. Investasi tersebut terbagi dalam 500 proyek yang beragam. (*)