TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional atau PAN Viva Yoga Mauladi tidak melihat alasan pertemuan Muhaimin Iskandar dengan Airlangga Hartarto sebagai tanda kebuntuan komunikasi PKB dan Gerindra dalam menentukan cawapres. Viva Yoga justru menilai bahwa kondisi koalisi Gerindra-PKB baik-baik saja.
"Enggak ada kebuntuan di KKIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya). Mereka enjoy saja," ucap Viva Yoga sat dihubungi, Sabtu, 12 Februari 2023.
Viva Yoga membandingkan dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang masing-masing partai telah punya calon presiden. PAN, misalnya, menjagokan Zulkifli Hasan, dan Golkar menyorongkan Airlangga Hartarto.
Seandainya PKB bergabung pada KIB dan mereka menawarkan Muhaimin Iskandar sebagai capres, hal itu bukan masalah pelik. "Tidak menyulitkan. Nanti diselesaikan," ujar dia.
Viva Yoga menuturkan dalam menentukan capres dan cawapres, KIB akan menempuh jalan mufakat bersama. "Mudah saja, dengan mufakat, tidak voting," kata dia.
Golkar sebut berdua dengan PKB cukup
Pada Jumat, 10 Februari 2023, di area Sentosa Senayan Istora, Senayan, Jakarta Pusat, sekitar pukul 08.00 WIB, Muhaimin Islandar alias Cak Imin bersua dengan Airlangga Hartarto. Mereka bertemu sembari berolahraga ringan.
Dalam pertemuan tersebut dua pimpinan partai politik sempat menyinggung masalah koalisi, namun tidak menjelaskan secara eksplisit bagaimana pembahasan tersebut berlangsung. Airlangga hanya melontarkan celetukan bahwa Golkar dan PKB saja sudah cukup.
Dari hasil Pemilihan Umum 2019 lalu jumlah kursi Golkar ditambah PKB memang sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen. Golkar memperoleh suara sebesar 12,31 persen, sementara PKB 9,69 persen.
"Kalau ini berdua cukup," kata Airlangga.
"Berdua cukup," respons Cak Imin .
"Kita perlahan tapi pasti," sahut Airlangga.
Baca Juga: Waketum PAN Viva Yoga: PKB Jadi Energi Baru bila Bersedia Gabung KIB