TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Arman Hanis, membantah keterangan Richard Eliezer Pudihang Lumiu yang menyebut ada perempuan menangis keluar dari rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka, Jakarta Selatan. Dia menyatakan cerita itu hanyalah karangan Richard.
“Terkait keterangan RE (Richard Eliezer) di persidangan, saya tegaskan keterangan itu tidak benar dan hanya karangan RE saja, dan juga tidak ada dalam dakwaan klien kami,” kata Arman Hanis saat dihubungi, Kamis, 1 Desember 2022.
Arman juga menyangkal keterangan Richard yang mengaku dia datang ke rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka saat kejadian tersebut. Menurutnya, Richard semestinya berada di rumah posko ajudan di Duren Tiga dan bukan di rumah Saguling jika sedang libur.
“Tidak benar, karena kalau RE tidak berdinas dia tidak di Saguling, tetapi di rumah posko Duren Tiga,” ujar Arman.
Kesaksian Richard Eliezer
Cerita kejadian perempuan menangis dari rumah Sambo di Jalan Bangka itu disampaikan Richard Eliezer saat menjadi saksi dalam sidang pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua Selasa kemarin. Richard menjadi saksi untuk terdakwa Ricky Rizal Wibowo dan Kuat Ma'ruf.
Menurut Richard peristiwa itu terjadi pada Juni 2022. Dia mengatakan peristiwa itu bermula ketika ia sedang libur piket dan berada di rumah Sambo lainnya di Jalan Saguling 3 bersama Yosua dan Matius Marey. Putri Candrawathi, istri Sambo, memanggil tiga ajudan itu ke mobil.
Richard mengaku duduk di kursi belakang bersama Matius sementara Putri dan Yosua di depan. Mereka berempat berkeliling di kawasan Kemang dan singgah di rumah Jalan Bangka. Yosua mengatakan ke Richard akan ada teman Ferdy Sambo bernama Eben bertamu ke rumah Bangka.
“Saat mampir di kediaman saya lihat ibu marah. Saya tidak berani menanyakan,” kata Richard.
Setengah jam kemudian, menurut cerita Richard, Ferdy Sambo tiba di sana bersama supirnya, Bharada Sadam. Richard juga mengaku melihat sekuriti Alfonsius Dua Lurang, ajudan Adzan Romer, dan asisten rumah tangga di sana.
Dengan wajah marah, Sambo langsung masuk rumah. Tak lama berselang, Richard menuturkan seorang perempuan yang tidak dikenal keluar dari dalam rumah sambil menangis.
"Kita tidak tahu ada kejadian apa di dalam rumah itu. Setengah jam kemudian ada orang keluar dari rumah, saya bilang ‘Fons ada orang keluar itu’. Ada perempuan, saya tidak kenal, nangis dia. Saya bertanya-tanya ini siapa,” kata Richard.
Richard Eliezer mengatakan tidak mengetahui siapa perempuan yang keluar dari rumah atasannya tersebut. Ia mengatakan perempuan itu bilang mencari sopirnya. Kemudian, Richard mencari sopir perempuan itu dan memanggilnya.
Selanjutnya, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi pisah rumah