Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jokowi Hadiri KTT G7, Guru Besar UI Cerita Persaingan Negara Barat - Cina

image-gnews
Presiden Joko Widodo bersama Iriana Jokowi menerima karangan bungan saat menemui sejumlah warga Indonesia di depan Hotel Mandarin Oriental, Munich, Jerman, dalam agenda kunjungan KTT G7, Minggu, 26 Juni 2022. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo bersama Iriana Jokowi menerima karangan bungan saat menemui sejumlah warga Indonesia di depan Hotel Mandarin Oriental, Munich, Jerman, dalam agenda kunjungan KTT G7, Minggu, 26 Juni 2022. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Indonesia Evi Fitriani menjelaskan persaingan antara negara barat di G7 dan Cina, di tengah kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Jokowi hari ini telah berada di Jerman karena diundang untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7.

"G7 itu selama ini berusaha jangan sampai kalah dengan Cina," kata dia saat dihubungi, Senin, 27 Juni 2022. 

G7 merupakan kelompok negara-negara maju yang beranggotakan Jerman, Prancis, Kanada, Italia, Jepang, Britania Raya, dan Amerika Serikat. Uni Eropa juga masuk di dalamnya. Pertama, Evi menjelaskan kalau KTT G7 dilakukan sebelum dimulainya KTT G20.

Sehingga, Jokowi pun diundang ke G7 karena tahun ini Indonesia jadi tuan rumah G20. Maka diharapkan, kata Evi, agenda yang diperjuangkan Indonesia di G20 bisa disetujui oleh G7 dalam kunjungan Jokowi ini. 

Sebab, G7 sebagai pendiri G20 dan negara-negara dengan perekonomian paling kuat ini mempunyai suara mayoritas di G20 dibandingkan negara lain. "Jadi kehadiran presiden (di KTT G7) bagus untuk mengamankan agenda G20," kata dia.

Di sisi lain dalam konteks geopolitik, Evi menyebut sedang terjadi persaingan antara G7 dan Cina saat ini. Selama ini, negara-negara G7 mendominasi ekonomi dan politik dunia pasca perang dunia kedua sampai hari ini. Tapi kemudian muncul Cina dan beberapa negara lain yang tumbuh lebih kuat dibandingkan negara G7. 

Evi pun mengingatkan kalau beberapa hari lalu negara-negara berkembang yang tergabung di BRICS (Brazil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan) juga baru saja menggelar pertemuan. Jokowi ikut memberikan sejumlah usulan sebagai negara mitra di pertemuan tersebut.

"Itu (BRICS) emerging ekonomi yang juga dianggap mengancam G7, jadi dunia ini sedang berubah," kata Evi. Ekonomi dunia tak lagi bisa dikuasi G7 dan dinilai Evi melahirkan dilema di negara anggotanya.

G7 sudah mengakomodasi perkembangan dunia tersebut dengan membentuk G20, tapi tetap berusaha mendominasi di tengah Cina yang terus menguat. "Analoginya orang kaya yang sekarang mereka ga bisa mendominasi lagi, karena tetangga mereka juga lebih kaya lagi, kan menakutkan," ujar Evi.

Bahkan di internal G7 sendiri, ada juga negara seperti Jerman yang disebut Evi bermain dua kaki. Lantaran, Jerman tetap menjalin hubungan baik dengan Cina dan saling jadi mitra perdagangan terbesar. 

Sehingga, kata Evi, menjadi masuk akal ketika Jerman berusaha menyelamatkan ekonomi mereka karena ternyata berhubungan ekonomi dengan Cina dinilai menguntungkan. "Di Eropa Jerman termasuk sering dimarahi negara Uni Eropa," kata Evi.

Maka jika negara barat di G7 pada akhirnya tetap memusuhi Cina, kata Evi, negara seperti Indonesia-lah yang diuntungkan. Sebab, Cina bisa menjadi lebih perhatian dan membuka pasarnya untuk Indonesia, juga negara ASEAN lainnya. "Jadi to some extent, kita diuntungkan dari persaingan ini, karena Cina jadi dekat dengan kita," ucap Evi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan tak hanya Cina, negara G7 pun juga dinilai bisa dekat dengan Indonesia karena negara ini dilihat sama sekali tidak terlibat dalam persaingan negara-negara besar manapun. "Jadi yang penting kita (Indonesia) berusaha bertindak sesuai posisi kita aja, itulah kelebihan Indonesia," kata Evi.

Lebih lanjut, Jokowi tidak sendirian datang ke negara G7 mewakili Indonesia. Jerman yang menjadi Ketua G7 tahun ini juga mengundang negara mitra lain yaitu Argentina, India, Senegal, dan Afrika Selatan. Sebelum Jokowi dan para negara mitra hadir, G7 sudah memulai kegiatan.

Salah satu yang baru dibicarakan yaitu G7 berjanji menyediakan US$ 600 miliar atau Rp 8.878 triliun selama lima tahun untuk membiayai infrastruktur yang dibutuhkan negara-negara berkembang demi melawan proyek Belt and Road Initiative Cina bernilai triliunan dolar.

Program Belt and Road Initiative Cina memberikan pinjaman berupa proyek infrastuktur di negara berkembang mulai Pasifik, Asia hingga Afrika. Adapun pembiayaan US$ 600 miliar ini disampaikan G7 saat meluncurkan kembali program "Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global."

Pakar hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, juga melihat relevansi kehadiran Jokowi di KTT G7 terhadap G20 di Indonesia. Ia menilai kehadiran Jokowi jadi momentum yang luar biasa, karena Jokowi bisa mengundang para pemimpin negara G7 di sana untuk menghadiri KTT G20 di Bali, November nanti.

"Ini kesempatan Indonesia melobi kepala negara tertentu, walau kita nggak bisa memaksa semua datang ke G20," kata Reza saat dihubungi, Sabtu, 18 Juni 2022.

Selain bisa mengundang pemimpin negara G7, Reza menyebut kehadiran Jokowi menjadi momentum luar biasa karena bisa mendapatkan hasil langsung dari pertemuan G7 yang diketuai Jerman ini. Itu sebabnya, hasil G7 bisa diteruskan di G20.

"Jokowi bisa langsung dapat masukan dari ketua penyelenggara yaitu Jerman. Jerman dengan kita lagi manis-manisnya ini," kata Reza. Sebab, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier juga baru ke Indonesia beberapa waktu lalu.

Jerman, kata Reza, juga berkepentingan di kawasan Indo Pasifik yang dihuni 40 persen penduduk dunia dan berkontribusi pada 40 persen PDB dunia. "Jadi ini bagus untuk menciptakan suatu poros pembangunan masa depan baru, selama ini ke Cina Jepang, sekarang Jerman sekalian, ga akan ada yang tanya siapa Jerman," ujar Reza.

Baca: Presiden Jokowi Tiba di Jerman, Akan Ikuti KTT G7

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

59 menit lalu

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.


Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

1 jam lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.


Dukungan Jokowi untuk Masa Transisi Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Dukungan Jokowi untuk Masa Transisi Prabowo-Gibran

Walau menyatakan tidak ada bentukan khusus tim transisi, Jokowi siap mengakomodasi program unggulan Prabowo-Gibran dalam perencanaan makro tahun depan dan menyokong seluruh proses politik mereka.


Sekjen Gerindra Tepis Isu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

2 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Sekjen Gerindra Tepis Isu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menepis rumor kerenggangan hubungan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.


Golkar Ragu Jokowi Tak Lagi Kader PDIP: Kami Enggak Mau 'Ge-er'

3 jam lalu

Bakal Calon Presiden PDIP Ganjar Pranowo, Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri saat mengjadiri Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat, 29 September 2023. TEMPO/Han Revanda Putra
Golkar Ragu Jokowi Tak Lagi Kader PDIP: Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Partai Golkar tidak ingin mengandai-andai mengenai keanggotaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuang (PDIP).


Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

3 jam lalu

Suasana sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024. Dari 8 hakim MK, 5 hakim memutuskan menolak seluruh permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh passion Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.


Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

3 jam lalu

Prabowo dan Jokowi di restoran Seribu Rasa. Instagram/Prabowo
Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 jam lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.


Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

4 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 25 April 2024, dimulai dari program unggulan Prabowo - Gibran telah dibahas oleh Presiden Jokowi di RAPBN 2025.


Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

15 jam lalu

Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto (kiri) bersama Gibran Rakabuming Raka (kanan) memberikan keterangan pers saat menghadiri rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih Pemilu 2024 di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.