TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Unnes atau Universitas Negeri Semarang Fatur Rokhman gagal terpilih dalam seleksi jabatan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Berdasarkan pengumuman yang diunggah di laman https://mutasi.sdm.kemdikbud.go.id/jpt/, panitia seleksi menyampaikan beberapa hal. “Pansel belum mendapatkan calon yang memenuhi kompetensi untuk direkomendasikan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,” kata Ketua Pansel Dirjen Dikti, Suharti, dalam pengumuman yang diteken pada Selasa, 25 Januari 2022.
Suharti mengatakan keputusan panitia seleksi bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Ketua Pansel juga menyampaikan apresiasi atas peran para calon yang mengikuti rangkaian seleksi terbuka tersebut.
Keputusan pansel berdasarkan hasil evaluasi rekam jejak, penulisan makalah, asesmen, dan wawancara. Selain Fatur, ada 12 nama lainnya yang lolos seleksi administrasi namun gagal terpilih dalam seleksi jabatan Dirjen Dikti.
Mereka adalah Muhamad Fauzi Darwas, Andoyo Supriyantono, Dermawan Wibisono, Sutrisno, Yudi Azis, Teuku Faisal Fathani, Agus Rubiyanto, Togar Mangihut Simatupang, Ocky Karna Radjasa, Susilo, Nuril Furkan, dan M. Samsuri.
Nama Fathur sendiri disorot karena adanya penolakan dari Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik. KIKA menolak pencalonan Rektor Unnes itu dalam seleksi jabatan Dirjen Dikti. Pasalnya, Fathur dinilai melakukan plagiarisme dalam disertasi yang berjudul 'Pemakaian Bahasa dalam Masyarakat Dwibahasa: Kajian Sosiolinguistik di Banyumas'.
Dalam hasil kajian KIKA, disertasi Fathur tahun 2003 itu terbukti memplagiat skripsi tahun 2001 yang disusun oleh Ristin Setyani dan Nefi Yustiani yang merupakan mahasiswa bimbingan Fathur di Fakultas Bahasa dan Seni Unnes.
Tak hanya disertasi, Tim Akademik KIKA juga menyebut plagiasi dilakukan Fathur pada artikel berjudul 'Kode Bahasa dalam lnteraksi Sosial Santri: Kajian Sosiolinguistik di Pesantren Banyumas', yang diterbitkan oleh Jurnal LITERA Volume 3, pada Januari 2004.
Fathur disebut memplagiasi penelitian mahasiswa bimbingannya yang lain di Fakultas Bahasa dan Seni, Anif Rida, yang berjudul 'Pemakaian Kode Bahasa dalam Interaksi Sosial Santri dan Implikasinya bagi Rekayasa Bahasa Indonesia: Kajian Sosiolinguistik di Pesantren Banyumas'. KIKA khawatir pencalonan Rektor Unnes Fathur dalam seleksi jabatan Dirjen Dikti dapat menghancurkan sistem pendidikan ke depannya.
Baca: KIKA Tolak Pencalonan Rektor Unnes dalam Seleksi Jabatan Dirjen Dikti
FRISKI RIANA