TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj telah mengirim surat resmi untuk penyesuaian jadwal pelaksanaan Muktamar NU kepada Rais ‘Aam PBNU Miftachul Akhyar hari ini, 3 Desember 2021. Dalam surat tersebut, Said Aqil mengusulkan pembahasannya akan dilakukan dalam Rapat Harian Syuriyah & Harian Tanfidziyah pada Selasa, 7 Desember 2021 di Gedung PBNU.
"Muktamar NU yang adem, teduh, berkualitas dan bermartabat adalah menjadi prinsip bersama dalam spirit menjaga ukhuwwah dan memegang teguh khidmah kepada jamiyyah NU," kata Sekretaris Jenderal Ahmad Helmy Faishal Zaini melalui keterangan tertulisnya, Jumat 3 Desember 2021.
Sebelumnya, kata Helmy, Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar NU telah memutuskan penyelenggaraan Muktamar pada 23-25 Desember 2021. Namun pelaksanaan tersebut bersamaan dengan periode pengetatan PPKM di seluruh wilayah Indonesia.
Ketua PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mendorong agar pelaksanaan Muktamar dipercepat. Sedangkan, kelompok Said Aqil Siradj disebut-sebut menginginkan Muktamar diundur pada akhir Januari 2022 agar sesuai dengan momen Harlah NU.
Sementara itu, kelompok pendukung Yahya Staquf disebut menginginkan Muktamar dipercepat pada 17-19 Desember sebelum berlakunya PPKM. Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar merupakan salah satu yang disebut mendukung agar Muktamar NU dipercepat.
"Ada 27 pengurus Wilayah, 25 merupakan Ketua Tanfidziyah PWNU dan 2 Rais Syuriah PWNU semalam bertemu dan mendukung keinginan Rais Aam agar Muktamar dipercepat," kata Gus Ipul kemarin.
IMAM HAMDI | DEWI NURITA
Baca: Muktamar NU Terancam Mundur, PBNU Pastikan Tak Ada Kekosongan Kepengurusan