TEMPO.CO, Malang - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU berharap polemik perihal nasab Bani Alawi atau zuriah Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam dihentikan.
Ketua PBNU Bidang Keagamaan Kiai Haji Ahmad Fahrur Rozi mengaku sangat memprihatinkan polemik yang sudah berlangsung setahun lebih hingga menimbulkan sikap diskriminatif dan rasialisme terhadap semua keturunan Arab.
PBNU berpandangan polemik mengenai zuriah maupun gelar habib itu sudah mengarah jadi politisasi suku, agama, ras, dan antargolongan atau SARA.
“Jangan sampai dijadikan alat untuk rasisme dan memecah belah sesama umat Islam. Karena saat ini jadi ramai di beberapa grup WA (Whatsapp) saling caci maki dan menjadi rasisme kebencian kepada semua keturunan Arab. Ini berbahaya,” kata Fahrur Rozi kepada Tempo, Rabu, 17 April 2024.
Selanjutnya soal Habib di NU..