TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Papua Barat (KNPB) membantah tudingan aparat bahwa mereka bertanggungjawab atas serangan di Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, yang menewaskan 4 anggota TNI.
Mereka merasa kepolisian hanya mencari kambing hitam. "Walaupun Polisi mengatakan bahwa kami ada di balik penyerangan terhadap anggota TNI di Kisor. Namun, kami hanya kambing hitam," kata Juru Bicara KNPB Ones Suhuniap, dalam keterangan tertulis, Ahad, 12 September 2021.
Polda Papua Barat sebelumnya menyebut pemimpin KNPB sektor Kisor atas nama Silas Ki sebagai otak dalam penyerangan. Ones tak dapat memastikan apakah pelaku yang ditangkap memang anggota kelompok ini.
Kalaupun tiga orang yang ditangkap adalah bagian dari Komite Nasional Papua Barat, Ones menduga keterlibatan mereka adalah hasutan kelompok lain. Atau, kata dia, bisa juga mereka dikriminalisasi.
"Sebab secara organisasi KNPB tidak berjuang untuk membunuh dan memusuhi manusia termasuk TNI-Polri. Tidak ada agenda pembunuhan TNI atau instruksi secara organisasi menyerang anggota TNI-Polri," kata Ones.
Ones pun meminta kepolisian mendalami penyelidikan lebih jauh siapa otak di balik penyerangan itu. Jika terbukti mereka anggota Komite Nasional Papua Barat terlibat dalam inisiden ini, Ones menegaskan aksi itu bukan keputusan organisasi.
"Mengacu pada aturan dan prinsip organisasi, maka bertentangan dengan nilai humanity sehingga bertanggung jawab secara individu bukan organisasi. Saat ini, KNPB tidak pernah mengeluarkan sabotase atau gerilya Kota," kata Ones.