TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia Mayor Jenderal Nugraha Gumilar mengatakan satu dari dua prajurit yang tersambar petir di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, pada Rabu kemarin, 25 April 2024, meninggal.
Dua prajurit itu sempat dirawat di Rumah Sakit TNI Angkatan Darat Tingkat II Moh. Ridwan Meureksa, Jakarta Timur. “Yang terkena petir dua orang atas nama Prada Ardiansyah, dan KLS (Kelasi Satu Perbekalan) Dani Sidiq. Prada Ardiansyah meninggal dunia,” kata Kapuspen TNI seperti dilansir Antara, Rabu.
Korban meninggal dunia ialah Ardiayansyah. Sedangkan Dani Sidiq dirawat intsnsif karena luka-luka yang dideritanya. Ardiansyah berdinas di Markas Komando Akademi TNI, adapun Dani bertugas di Dinas Administrasi Personel TNI Angkatan Laut (Disminpersal) Mabes TNI AL Cilangkap
Menurut Nugraha insiden itu terjadi pada Rabu pukul 15.20 WIB saat beberapa orang mendengar bunyi petir. Pada 15.22 WIB, orang-orang membantu korban “Ada dua korban ditemukan jatuh," kata kapuspen.
Dia menjelaskan dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap. Setelah ditemukan roboh, prajurit TNI AL yang luka-luka itu mendapat pertolongan pertama di Satuan Kesehatan (Satkes) Mabes TNI AL, sementara korban lainnya sempat dirawat di Satkes Mabes TNI.
"Sekira pukul 16.00 WIB, korban sambaran petir (prajurit) TNI AL dievakuasi oleh tim satkes ke RS Ridwan Meuraksa, Jakarta Timur. Berselang 5 menit, korban dari TNI AD dievakuasi juga ke rumah sakit yang sama," kata Nugraha.
Ia menuturkan kronologi kejadian berawal saat pada pukul 15.20 WIB terdengar bunyi petir. Pada pukul 15.22 WIB, ada orang-orang membantu korban karena terdapat dua tentara ditemukan jatuh.
Kompleks Mabes TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, juga menjadi markas-markas lainnya, di antaranya Mabes TNI AL, Mabes TNI AU, Markas Komando Komando Operasi Khusus TNI, dan Mako Akademi TNI.
Pilihan Editor: Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta