INFO JABAR — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Hotel Horison Ultima Kertajati di Kertajati, Kabupaten Majalengka, Rabu, 11 September 2019. Menurut dia, hal ini menjadi pertanda dimulainya pengembangan kawasan Segitiga Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati).
Peletakan batu pertama ini ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, Bupati Majalengka Karna Sobahi, Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana, Komisaris PT Metropolitan Land, Tbk. Nanda Widya, Presiden Direktur PT Metropolitan Land, Tbk. Thomas J Angfendy, dan jajaran Direksi Metland.
"Ini kick off bahwa konsep kawasan Rebana dimulai optimismenya dengan groundbreaking (peletakan batu pertama) hari ini. Masa depan Jawa Barat saya ramalkan akan hadir di kawasan ini, jantungnya ada di Majalengka," kata Emil.
Menurut dia, tidak ada kawasan strategis di Indonesia seperti Rebana, kawasan dekat dengan pelabuhan Patimban dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Kawasan Rebana sebagai kota futuristik.
"Tidak ada kawasan pelabuhan yang berdekatan dengan bandar udara. Cari di Indonesia yang punya kawasan sestrategis ini," katanya.
Emil juga berharap Hotel Horison Ultima Kertajati bisa membawa kemajuan bagi Majalengka. Apalagi, sektor pariwisata Majalengka sedang berkembang dan menjadi salah satu destinasi wisatawan.
"Saya yakin pembangunan hotel ini akan membawa kemajuan luar biasa. Dan saya minta prioritaskan warga lokal (pekerjanya)," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Majalengka Karna Sobahi menyambut baik pembangunan Hotel Horison Ultima Kertajati. Menurut dia, hotel tersebut tidak hanya menjadi infrastruktur pendukung kawasan sekitar Bandara Kertajati, tetapi juga sarana pendukung pariwisata di Majalengka.
Karna menjelaskan realisasi investasi Kabupaten Majalengka selama dua tahun terus meningkat. Pada 2017 dan 2018, nilai investasi di Majalengka sebesar Rp 551,9 miliar dan Rp 1,145 triliun. Sedangkan pada Januari-Agustus 2019, nilai investasi mencapai Rp 1,3 triliun.
"Nilai investasi kami sebesar 60 persen berasal dari penanaman modal asing (PMA) dan 40 persen dari dalam negeri," katanya.
Selain itu, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar memberikan bantuan program strategis untuk Majalengka, seperti bantuan untuk pembangunan Alun-Alun Majalengka senilai Rp 18 miliar dan pengembangan kawasan destinasi wisata.
PT Metropolitan Land, Tbk. (Metland) melalui anak perusahaan PT Sumber Tata Lestari menghadirkan Hotel Horison Ultima Kertajati untuk memenuhi kebutuhan akomodasi penumpang pesawat terbang, serta masyarakat lain yang beraktivitas di BIJB Kertajati.
"Kami merupakan pihak swasta pertama yang turut serta dalam pembangunan pengembangan sarana pendukung Bandara Kertajati atau kawasan airport city," kata Presiden Direktur PT Metropolitan Land, Tbk. Thomas J Angfendy dalam siaran persnya.
Hotel Horison Ultima Kertajati ini merupakan hotel bintang empat dengan desain modern dan sentuhan lokal. Dibangun di atas tanah seluas kurang lebih 10.890 meter persegi, hotel ini terdiri dari delapan lantai dan satu lantai, serta 110 kamar untuk pembangunan tahap pertama dari rencana 200 kamar. Fasilitas di antaranya convention hall dengan kapasitas hingga 700 orang, ruang meeting, kolam renang, lobby lounge, restoran, fitness center, dan area komersial. Lokasinya dua kilometer dari Bandara Kertajati.
PT Metropolitan Land, Tbk. (Metland) juga menghibahkan tanah seluas dua hektare untuk pembangunan rumah sakit (RS). "Nanti kita proses jadi rumah sakit yang terbaik dan bisa melayani pelayanan kesehatan masyarakat," kata Emil.
Mengenai pendanaan untuk pembangunan rumah sakit tersebut, kata Emil, bisa dari berbagai sumber dana, seperti APBD Kabupaten Majalengka ataupun APBD Provinsi Jawa Barat. Target pembangunan rumah sakit diharapkan selesai maksimal dalam waktu tiga tahun. (*)