TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Polri akan mendalami aktor intelektual dari sejumlah uang dan amplop yang ditemukan di dalam sebuah ambulan bergambar salah satu partai politik yang ditemukan di lokasi sekitar lokasi kerusuhan di Petamburan, Jakarta Pusat.
Baca: Kerusuhan di Petamburan, Polisi Sita Ambulan Partai Berisi Batu
"Kalau misal nanti ada keterlibatan partai politik, kami akan dalami siapa aktor intelektualnya," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo saat dihubungi, Rabu, 22 Mei 2019.
Selain uang dan amplop, polisi juga menyita beberapa batu dan beberapa peralatan dalam ambulance yang disita tersebut. Penyitaan itu sebagai tindak lanjut dari kerusuhan yang terjadi di Tanah Abang dan KS Tubun, Slipi, Jakarta Pusat dan Slipi Jakarta Barat.
Baca: Beda Kerusuhan Mei 2019 dengan Kengerian di Ibu Kota Mei 1998
Ambulance tersebut saat ini berada di Polda Metro Jaya. Dari kerusuhan tersebut, polisi menahan beberapa orang yang diduga provokator.
Dalam kerusuhan di depan Gedung Bawaslu, polisi menahan 58 orang diduga provokator. Sementara di Tanah Abang, menahan 11 orang yang ditengarai terlibat kerusuhan di asrama Brimob.
Baca: Rusuh 22 Mei, Polisi: Provokator Kerusuhan Warga Luar Jakarta
Berdasarkan pemeriksaan sementara, polisi mendapati bahwa massa yang datang tersebut mayoritas dari luar kota. "Massa dari luar Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan ada juga dari Jawa Tengah," kata Dedi.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal mengatakan kepolisian saat ini tengah melakukan proses investigasi. Hal ini butuh waktu karena menurut Iqbal, rangkaian insiden yang terjadi pada Selasa, 21 Mei 2019 hingga Rabu dini hari berikutnya itu adalah aksi yang telah direncanakan. "Peristiwa dini hari tadi bukan massa spontan. Tapi peristiwa by design," kata Iqbal.
Tonton: Ratusan Massa Terlibat Bentrok dengan Polisi di Flyover Slipi
ANDITA RAHMA | HALIDA BUNGA FISANDRA