TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengatakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah bersama-sama akan menuntaskan penanganan pasca gempa dan tsunami Sulteng dalam dua tahun.
Baca juga: JK Cek Penanganan Dampak Gempa dan Tsunami Palu Hari Ini
Menurut JK ada tiga tahap selama dua tahun penuntasan penanganan pasca gempa dan tsunami Sulteng ini. "Tahap tanggap darurat di dua bulan, habis itu kita harus membuat suatu hunian sementara, barak-barak semua yang kehilangan rumah," ujar JK seusai memimpin rapat koordinasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan instansi terkait di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah di Palu, Jumat 5 Oktober 2018.
Menurut JK, setelah itu pemerintah akan merehabilitasi rumah-rumah dan bangunan yang rusak, sambil rekonstruksi rumah-rumah yang ambruk.
Saat ditanya apakah konsep penanganan gempa sama dengan yang berlaku di Lombok, NTB, Jusuf Kalla mengatakan bahwa penanganan bencana alam dan gelombang tsunami di Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong, berbeda dengan yang terjadi di Lombok, NTB. "Kalau di Lombok di daerah pedesaan yang kena, ini di perkotaan," katanya.
Baca juga: Korban Meninggal Akibat Gempa Palu Menjadi 1.424 Orang
Wapres mengatakan di daerah perkotaan, ada daerah yang padat sekali penduduknya sedangkan di Lombok luas sekali lahannya jadi bisa diatur macam-macam peruntukannya. "Di sini kecil lahannya, karena itu jadi mungkin saja dibangun bertingkat," kata Kalla.
Ia menegaskan pemerintah pasti akan merelokasi bangunan yang rusak parah akibat gempa dan tsunami Sulteng untuk dipindahkan ke daerah lain. "Seperti yang di Balaroa, tak mungkin lagi dibangun di situ," katanya.
ANTARA