TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap data korban meninggal gempa dan tsunami Palu bertambah menjadi 1.424 orang.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho merinci korban meninggal di Donggala mencapai 144 orang, Kota Palu 1.203 orang, Sigi 64 orang, Parigi Moutong 12 orang dan Pasang Kayu, Sulawesi Barat 1 orang.
Baca: Pemerintah Minta Waktu untuk Rehabilitasi Pasca Gempa Palu
"Dari 1.424 korban meninggal, 1.407 jenazah telah dimakamkan," kata Sutopo di kantornya pada Kamis, 4 Oktober 2018. Ia mengatakan tim masih mencari korban lain yang tertimbun reruntuhan bangunan.
Selain korban meninggal, BNPB mencatat angka korban yang menderita luka berat. Jumlahnya kini telah mencapai 2.549 orang. Para korban dirawat di sejumlah rumah sakit.
Baca: BNPB Taksir Kerugian Gempa Palu Lebih dari Rp 10 Triliun
Adapun korban hilang yang masih dalam pencarian tim SAR jumlahnya 113 orang. Mereka terdata berada di lokasi berikut ini saat hilang, yaitu Pantoloan Induk 29 orang, Donggala 31 orang, Palu 4 orang, Pasar Wani 7 orang, Jalan Kijang 11 orang, Jalan Roja Moici 4 orang. Lalu, Jalan Muh Hatta 25 orang, Patung Kuda 1 orang, dan Kampung Nelayan 1 orang. Sementara itu, ujar Sutopo, korban tertimbun reruntuhan bangunan saat gempa terjadi kini jumlahnya mencapai 152 orang.
Gempa berskala 7,4 SR pada Jumat, 28 September lalu tercatat telah merusak puluhan ribu rumah hingga roboh di Palu, Donggala dan sekitarnya. Warga terdampak gempa yang selamat saat bencana terjadi saat ini sedang mengungsi di 141 titik. Jumlah pengungsi itu kini tercatat 70.821 orang.
Baca: BNPB: Empat Kecamatan Terdampak Gempa Palu Masih Terisolasi