Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pro-Kontra Berbagai Tokoh Soal Penerapan Ujian Nasional yang Dikabarkan akan Diterapkan Lagi

image-gnews
Murid kelas 6 SDN Dayeuhkolot VII, mengerjakan soal try out Ujian Nasional SD di gedung PGRI di komplek Yon Zipur Dayeuhkolot, karena sekolahnya kebanjiran di Kabupaten Bandung, Jawa Barat 12 April 2016. TEMPO/Prima Mulia
Murid kelas 6 SDN Dayeuhkolot VII, mengerjakan soal try out Ujian Nasional SD di gedung PGRI di komplek Yon Zipur Dayeuhkolot, karena sekolahnya kebanjiran di Kabupaten Bandung, Jawa Barat 12 April 2016. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMenteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengatakan, akan berfokus menyerap aspirasi dari berbagai pihak pada satu bulan awal masa jabatannya. Menurutnya, masukan itu penting untuk menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan mengenai pendidikan, termasuk tentang Ujian Nasional (UN). Ia menyebut, saat ini belum ada pembahasan mengenai UN untuk siswa sekolah dasar dan menengah. 

“Saya belum ada pembahasan tentang ujian nasional. Saya masih akan banyak mendengar sebelum mengambil keputusan strategis,” kata Abdul Mu’ti, pada 21 Oktober 2024.

Sementara itu, Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian, mengaku, mempertimbangkan penerapan UN. Ia menegaskan, Komisi X terbuka pada perubahan karena setiap kebijakan memiliki kelemahan. 

“Sebenarnya UN itu juga mungkin kita harus pertimbangkan apakah menjadi penentu kelulusan atau UN sebagai data dan informasi bagaimana peta kondisi pendidikan kita secara nasional menyeluruh,” ucap Hetifah, pada Selasa, 29 Oktober 2024.

Penerapan UN sempat mendapatkan pro dan kontra sehingga beberapa pihak ada yang setuju dan tidak soal penghapusannya kala itu. Berikut adalah pro dan kontra penerapan UN, yaitu:

Pro Penerapan UN

1. Jusuf Kalla (JK): Bagian Penting Pembelajaran

JK menyampaikan, UN tetap harus diterapkan. Sebab, penghapusan UN bukan langkah tepat. JK mengatakan, UN seharusnya menjadi bagian penting dari sebuah proses pembelajaran yang dipelajari setiap siswa.

“Jangan menciptakan generasi muda yang lembek,” tegas JK, pada 12 Desember 2019.

2. Ahmad Syafii Maarif (Buya Syafii): Tidak Ada UN, Tidak Ada Tolak Ukur Mutu pendidikan

Almarhum Buya Syafii Maarif pernah menyatakan kekhawatirannya, jika UN tidak diberlakukan, tidak ada tolak ukur untuk mutu pendidikan ini. Akibatnya, ia lebih setuju untuk UN masih diterapkan. 

“Nanti kalau tidak begitu ada ujian nasional, nanti para murid, para siswa itu tidak sungguh-sungguh lagi belajar,” ucapnya, pada 12 Desember 2019.

3. Menegakkan Akuntabilitas Pendidikan

Dilansir upi.edu, UN perlu dilaksanakan dalam rangka menegakkan akuntabilitas pengelola dan penyelenggara pendidikan terhadap pihak berkepentingan dan masyarakat. Secara konseptual, UN mampu menyediakan informasi akurat tentang prestasi yang dicapai setiap peserta didik, sekolah, lembaga pendidikan kabupaten/kota, provinsi, dan prestasi nasional secara keseluruhan. 

Kontra Penerapan UN

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Sandiaga Uno: UN Dihapus dan Fokus pada Akhlak

Sandiaga Uno tidak setuju dengan penerapan UN sehingga sepakat untuk menghapuskan UN, jika saat itu terpilih menjadi wakil presiden Indonesia. 

“Kita pastikan sistem UN dihentikan, diganti dengan penelusuran minat bakat,” ujar Sandiaga, pada 17 Maret 2019.

Sandiaga mengatakan pihaknya akan memperbaiki kurikulum agar fokus pada akhlak yang mulia. 

“Kami juga punya konsep sekolah ‘link and match’ yang mana pemberi lapangan kerja tersambung dengan lembaga pendidikan,” jelasnya. 

2. Hidayat Nur Wahid: Menolak Penerapan UN

Sama seperti Sandiaga, Hidayat Nur Wahid tidak sepakat dengan penerapan UN sehingga mendukung penuh penghapusannya.

“Kami mendukung dihapuskannya UN, tapi tetap dengan catatan yang keras,” ucap Hidayat, pada 15 Desember 2019.

Namun, politikus PKS tersebut mengatakan, jika UN tidak diterapkan, sebaiknya pemerintah menyiapkan alternatif evaluasi.

3. UN Bertentangan dengan Kaidah Pendidikan

Menurut beberapa ahli tes, Ujian Nasional bertentangan dengan kaidah pendidikan. Sebab, dalam kaidah pendidikan, tes digunakan untuk menjamin kualitas anak didik, bukan menghukumnya. Pasalnya, UN digunakan untuk menghukum anak didik yang telah belajar selama tiga tahun. Peserta didik dapat tidak lulus sekolah hanya karena mengikuti UN berisi beberapa mata pelajaran. 

RACHEL FARAHDIBA R  | ANASTASIYA LAVENIA Y | PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: DPR Beri Lampu HIjau Mendikdasmen Abdul Mu'ti Terapkan UN Lagi, Sudah 8 Kali Ujian Nasional Ganti Nama

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sinyal Ujian Nasional Diadakan Lagi: Mendikdasmen Bakal Dengarkan Aspirasi Berbagai Pihak

1 jam lalu

Sejumlah peserta Ujian Nasional menjawab soal Bahasa Indonesia, secara manual di SMPN 5 Cimahi, 4 Mei 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Sinyal Ujian Nasional Diadakan Lagi: Mendikdasmen Bakal Dengarkan Aspirasi Berbagai Pihak

Abdul Mu'ti berencana mengkaji ulang kebijakan pendidikan salah satunya pengadaan Ujian Nasional (UN) kembali. Rencana ini juga disambut baik DPR.


Kilas Balik Penghapusan Ujian Nasional, Kini UN Dikabarkan Siap Berlaku Kembali

1 jam lalu

Sejumlah siswa SMA Negeri 4 Medan berada diantara sejumlah bangku yang kosong saat saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hari pertama, di Medan, Sumatera Utara, Senin, 1 April 2019. ANTARA
Kilas Balik Penghapusan Ujian Nasional, Kini UN Dikabarkan Siap Berlaku Kembali

Pendidikan sekolah dasar dan menengah diwacanakan akan kembali menerapkan Ujian Nasional (UN). Ini alasannya dulu dihapuskan.


Ini Mata Pelajaran yang Dulu Diujikan di Ujian Nasional dari SD Hingga SMA Sederajat

2 jam lalu

Murid kelas 6 SDN Dayeuhkolot VII, mengerjakan soal try out Ujian Nasional SD di gedung PGRI di komplek Yon Zipur Dayeuhkolot, karena sekolahnya kebanjiran di Kabupaten Bandung, Jawa Barat 12 April 2016. TEMPO/Prima Mulia
Ini Mata Pelajaran yang Dulu Diujikan di Ujian Nasional dari SD Hingga SMA Sederajat

Abdul Mu'ti berencana memberlakukan kembali Ujian Nasional. Berikut sejumlah mata pelajaran yang diujikan pada jenjang SD, SMP, dan SMA/Sederajat.


Bakal Dihidupkan Kembali, Apa Dampak Positif dan Negatif Penyelenggaraan Ujian Nasional?

6 jam lalu

Murid kelas 6 SDN Dayeuhkolot VII, mengerjakan soal try out Ujian Nasional SD di gedung PGRI di komplek Yon Zipur Dayeuhkolot, karena sekolahnya kebanjiran di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 12 April 2016. TEMPO/Prima Mulia
Bakal Dihidupkan Kembali, Apa Dampak Positif dan Negatif Penyelenggaraan Ujian Nasional?

Penyelanggaraan Ujian Nasional yang sebelumnya dihapus di era Nadiem Makarim kini bakal dihidupkan kembali Mendikdasmen Abdul Mu'ti.


DPR Beri Lampu Hijau Mendikdasmen Abdul Mu'ti Terapkan UN Lagi, Sudah 8 Kali Ujian Nasional Ganti Nama

20 jam lalu

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti saat ditemui usai acara serah terima jabatan di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024. Tempo/Martin Yogi Pardamean
DPR Beri Lampu Hijau Mendikdasmen Abdul Mu'ti Terapkan UN Lagi, Sudah 8 Kali Ujian Nasional Ganti Nama

DPR beri kesempatan pembahasan lebih lanjut soal rencana Mendikdasmen Abdul Mu'ti menerapkan kembali kebijakan ujian nasional.


Langkah Mendikdasmen untuk Cegah Kasus Kekerasan terhadap Guru

21 jam lalu

Ilustrasi guru madrsah. Foto : Kemendag
Langkah Mendikdasmen untuk Cegah Kasus Kekerasan terhadap Guru

Mendikdasmen akan mengambil sejumlah langkah untuk mencegah kasus kekerasan terhadap guru.


Top Nasional: Pesan Anies ke Tom Lembong, PSPK Sebut Ada Kemunduran jika Ujian Nasional Dikembalikan

1 hari lalu

Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menuju mobil tahanan setelah menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024. Kejaksaan Agung menetapkan Tom Lembong sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi impor gula di Kementerian Perdagangan tahun 2015-2016. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Top Nasional: Pesan Anies ke Tom Lembong, PSPK Sebut Ada Kemunduran jika Ujian Nasional Dikembalikan

Anies Baswedan, mengirimkan pesan khusus kepada sahabatnya sekaligus Co-Captain Timnas AMIN di Pilpres 2024, Tom Lembong yang ditetapkan tersangka


PGSI Tuntut Mendikdasmen Abdul Mu'ti Naikkan Gaji Guru Swasta

1 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
PGSI Tuntut Mendikdasmen Abdul Mu'ti Naikkan Gaji Guru Swasta

PSGI menilai pernyataan Mendikdasmen Abdul Mu'ti berpotensi mendiskriminasi guru swasta.


PSPK Dukung Wajib Belajar 13 Tahun, Ini Alasannya

1 hari lalu

Ilustrasi siswa sekolah dasar mengikuti upacara. Kementerian Keuangan menyatakan, sejak 2015 hingga 2023, sebesar Rp 4.006,1 triliun alokasi APBN untuk membentuk sumber daya manusia unggul melalui pemerataan layanan pendidikan berkualitas. Dok. Kemenkeu
PSPK Dukung Wajib Belajar 13 Tahun, Ini Alasannya

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, telah menegaskan komitmen pemerintah untuk menyelenggarakan wajib belajar 13 tahun.


PSPK Sebut Akan Ada Kemunduran jika Ujian Nasional Dikembalikan

1 hari lalu

Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMKN 1  Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Senin 16 Maret 2020. Nantinya, Nadiem berharap sekolah-sekolah dapat menerapkan ujian secara online untuk para siswa, atau juga bisa menentukan kelulusan dengan cara yang ditentukan oleh peraturan dari masing-masing sekolah. ANTARA FOTO/Anindira Kintara
PSPK Sebut Akan Ada Kemunduran jika Ujian Nasional Dikembalikan

PSPK menilai kembalinya Ujian Nasional akan menjadi kemunduran bagi pendidikan.