TEMPO.CO, Jakarta - Dua anggota Kepolisian RI belum ditemukan setelah terjadinya penyerangan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Torere, Papua dalam perjalanan membawa hasil pemungutan suara.
"Saat ini, dua anggota Polri masih belum ditemukan, kami juga belum mengetahui, apakah kedua personil itu masih dalam keadaan hidup atau meninggal dunia," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto saat ditemui di kantornya, Kamis 28 Juni 2018.
Baca: Polisi Kejar Kelompok Bersenjata Pelaku Penembakan di Papua
Setyo menjelaskan, penyerangan terjadi siang hari saat pemungutan suara sudah selesai. Saat itu, 9 anggota Polri bersama Kepala Distrik Torere, Obaja Foraro menggunakan dua speed boat membawa logistik pilkada dan hasil pemungutan suara ke Distrik Torere.
Dalam perjalanan itu, kata Setyo, terjadi penyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata. Akibatnya, Kepala Distrik Torere tewas dalam baku tembak, sedangkan dua anggota Polri terjun ke sungai untuk menyelamatkan diri. "Untuk tujuh anggota Polri lainnya selamat," ujarnya. Hasil pemungutan suara dan logistik pilkada lainnya bisa diselamatkan.
Baca: 3 Warga Kenyam, Papua, Tewas Diserang Kelompok Bersenjata
Setyo menyebutkan, diduga pelaku penyerangan tersebut masih satu kelompok dengan pelaku penyerangan yang menembak pesawat Brimob di Bandara Kenyam dua hari lalu. Menurut dia, kelompok bersenjata tersebut sengaja untuk menganggu pelaksanaan Pilkada dan untuk eksistensi kelompoknya.
Saat ini, kata Setyo, kepolisian masih melakukan pemburuan terhadap kelompok bersenjata Papua tersebut. Diduga mereka bersembunyi di wilayah penggunungan. "Sekarang masih dalam pemburuan," ujarnya.