TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Kutai Kartanegara nonaktif Rita Widyasari berdalih uang Rp 6 miliar yang ia terima dari pemohon izin lahan yakni Hery Susanto Gun (Abun) bukanlah gratifikasi, melainkan hasil jual-beli emas 15 kilogram.
Rita mengaku emas yang dijual ke Abun itu tidak bersertifikat. "Tidak ada sertifikatnya," kata Rita memberikan kesaksiannya untuk terdakwa Abun dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu, 25 April 2018.
Baca: Sidang Rita Widyasari, Kontraktor Akui Setor 10 Persen per Proyek
Meski tak bersertifikat, Rita menjamin emas yang dijual ke Abun itu asli. Ia mengaku pernah menjual tiga batang emas miliknya kepada orang lain untuk menguji keasliannya. Menurut Rita, Abun mau membeli emas milik ya meski tidak bersertifikat dan tidak kenal dekat dengannya.
Rita mengaku dirinya memang menyimpan beberapa kilogram emas di rumahnya. Emas itu, kata dia, pemberian dari ayahnya yang memang kolektor barang berharga. "Bapak saya memang koleksi emas," tuturnya.
Dalam persidangan, ketua majelis hakim, Sugiyanto mengatakan dirinya heran seorang bupati bisa menjual emas ke pengusaha yang sedang membutuhkan izin pembelian lahan. Sugiyanto lantas mengatakan wajar apabila Abun mau membeli emas tak bersertifikat dari Rita karena mereka berdua sedang mempunyai urusan perizinan lahan. "Ya mau lah (Abun), orang butuh izin masak tidak mau,” kata dia.
Baca: Bosan Menulis Puisi, Rita Widyasari Kini Rajin Melukis di Penjara
Abun didakwa menyuap Rita sebesar Rp 6 miliar. Diduga uang itu diberikan untuk memuluskan izin lahan kelapa sawit seluas 16 ribu hektare.
Saat dikonfirmasi seusai sidang, Abun membenarkan bahwa uang Rp 6 miliar yang dia berikan ke Rita adalah jual-beli emas. Ia mengaku membeli emas itu untuk investasi. "Saya berani sumpah demi Allah bahwa itu transaksi emas bukan gratifikasi, tidak dikarang-karang," kata Abun.
Ia pun mengaku tidak khawatir membeli emas tanpa sertifikat dari Rita Widyasari. Sebab, ia yakin emas itu akan mudah dijual meski tanpa sertifikat karena orang percaya padanya. "Karena saya ini orang mampu, jadi orang kemungkinan percaya dengan saya," ujarnya kepada Tempo.