TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut kedatangan mantan panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo di kediamannya hanya sebatas silaturahmi.
“Saya terima banyak tamu ya, saya kira beberapa kali kita (Prabowo dan Gatot) memang sering bertemu,” kata Prabowo usai menghadiri kegiatan 'Prabowo Menyapa Warga Jawa Barat' di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu 1 April 2018.
Baca: Disebut Lebih Kaya dari Prabowo, Gatot Nurmantyo: Itu Doa
Prabowo juga mengaku, kunjungan jenderal bintang empat yang baru memasuki masa pensiun pada Sabtu 31 Maret 2018 tersebut, bukan hanya sekali. Namun, kata dia, sudah beberapa kali dan hanya sebatas hubungan senior dengan junior. “Dia kan junior saya, ya dia sering ketemu saya. Jadi enggak ada masalah,” lanjut Prabowo.
Saat dikonfirmasi apakah Gatot akan dijadikan partnernya dalam pemilihan presiden 2019, Prabowo malah mengalihkan pembicaraan dengan berbicara ihwal masa pensiun Gatot. “Saya kurang tahu persis kapan dia (Gatot) pensiun, mungkin minggu-minggu ini atau bulan bulan ini,” kata Prabowo.
Sebelumnya, anggota Dewan Penasihat DPP Partai Gerindra, Muhammad Syafii menjelaskan bahwa mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo mengunjungi kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kedatangan Gatot tersebut, kata Syafii, untuk menyatakan dirinya maju dalam pemilihan presiden 2019.
Baca: Fadli Zon: Tim Internal juga Godog Nama Cawapres Prabowo
"Pak Gatot kan datang, ya, mendaftarlah untuk menjadi capres," kata Syafii di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 22 Maret 2018. Meski begitu, kata dia, Partai Gerindra belum memastikan formasi calon presiden dan wakilnya untuk diusung dalam pilpres.
Pengajuan diri Gatot, Syafii menjelaskan, dilakukan ketika partainya belum membuka ruang pendaftaran untuk pengajuan diri calon presiden dan wakil presiden yang diusung Gerindra. "Cuma dia datang menyatakan, bila memang memungkinkan, siap," kata Syafii.
Partai Gerindra, kata Syafii, juga masih akan melihat konfigurasi politik menjelang masa pendaftaran calon. Tujuannya, memantapkan koalisi partai politik pengusung Prabowo. "Gerindra tidak bisa usung sendiri calon presidennya. Konfigurasi politik untuk mengukuhkan dukungan itu bisa menentukan siapa yang akan menjadi pendamping Pak Prabowo," katanya.
Partai Gerindra ada kemungkinan mengusung kembali Prabowo dalam pilpres 2019. Prabowo dikabarkan akan mendeklarasikan dirinya pada April ini. Bahkan, Gerindra menyatakan telah mengantongi setidaknya 15 nama, baik dari parpol maupun nonparpol, untuk disandingkan menjadi cawapres Prabowo. Nama Gatot Nurmantyo masuk radar Gerindra.