TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal Gatot Nurmantyo, menanggapi pernyataan mantan Panglima Kostrad, Mayor Jenderal (Purnawirawan) Kivlan Zen, ihwal kepemilikan logistik yang lebih banyak ketimbang Jenderal Prabowo Subianto. Kepemilikan logistik inilah yang disebut-sebut dapat digunakan jika Gatot maju dalam pemilihan presiden 2019.
"Alhamdulillah. Itu saya punya keyakinan kalau seperti itu adalah doa. Insya Allah nanti saya punya uang seperti itu," kata Gatot menanggapi pernyataan Kivlan Zen saat mengunjungi kantor Tempo, di Jakarta, Selasa pekan lalu.
Baca juga: Pensiun, Gatot Nurmantyo Ingin Habiskan Waktu dengan Keluarga
Gatot bercerita bahwa dia pernah mendapat nasihat dari bapaknya yang seorang prajurit TNI. Ia menyebut ayahnya sebagai pejuang yang ortodoks. "Bapak saya pensiun itu hanya punya sepeda motor. Saya kelas 2 SMP. Akhirnya, karena tidak punya rumah, pulang ke orang tuanya," ujarnya. Seusai pensiun, ayah Gatot beristirahat.
Untuk itulah, Gatot mengaku tak ingin kerepotan berpikir mengumpulkan uang lebih banyak. "Lebih baik saya menabung untuk saya pulang. Karena orang tua saya bilang, kalau kamu sudah berumur, siap-siaplah kamu untuk pulang. Dalam arti, pulang ke akhirat sana," katanya.
Gatot pun menyebut pernyataan ihwal bekal logistiknya yang banyak tak masuk akal dengan menghitung penghasilannya selama bertugas di TNI. "Aduh, Rp 3 triliun. Logikanya begini, saya menjadi Panglima TNI berapa lama, anggaran TNI berapa banyak, kira-kira saya korupsinya bagaimana? Ha-ha-ha," ujar Gatot.
Baca juga: PKB Sarankan Demokrat Usung Gatot Nurmantyo ketimbang AHY
Dalam laporan harta kekayaan pejabat negara yang dilaporkan Gatot Nurmantyo pada 30 September 2015, tercatat kekayaan yang dimilikinya mencapai Rp 13.704.369.535 dan US$ 25.002.
Gatot Nurmantyo mengatakan tak ingin menutup kemungkinan maju dalam pemilihan presiden 2019. Termasuk jika harus menjadi penantang calon inkumben Presiden Joko Widodo. "Bukan tidak mungkin. Semua yang ada di dunia ini mungkin," tuturnya.