TEMPO.CO, Medan - Pernikahan putri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kahiyang Ayu, dengan Bobby Afif Nasution memunculkan tudingan politik soal pemilihan presiden 2019. Namun Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membantahnya.
"Politik apanya? Kalau politik itu kan tokoh-tokoh,” ujar Luhut di sela resepsi Kahiyang-Bobby di Medan, Sumatera Utara, Sabtu, 26 November 2017.
Baca juga: Jokowi akan Mengenakan Teluk Belanga dalam Resepsi Kahiyang Ayu
Tudingan itu muncul dilatari kekalahan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla pada pilpres 2014 di empat kabupaten di daerah Tapanuli bagian selatan.
Keempat kabupaten tersebut adalah Kabupaten Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Tapanuli Selatan, dan Mandailing Natal. Daerah-daerah itu merupakan basis penduduk suku Mandailing, yang merupakan suku asli menantu Jokowi, Bobby Nasution.
Baca juga: Kirab Budaya Pernikahan Kahiyang Ayu Disambut Antusiasme Warga
Luhut berharap masyarakat tidak membuat opini negatif mengenai pernikahan Kahiyang dan Bobby. "Saat ini orang sedang berbahagia, janganlah kita membuat komentar macam-macam," tuturnya.
Dia menjelaskan, politik adalah agenda yang melibatkan tokoh-tokoh. Sedangkan menurut Luhut, besan Jokowi merupakan tokoh biasa dalam masyarakat. Karena itu, pernikahan ini tidak ada hubungannya dengan politik.
IIL ASKAR MONDZA