Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amien Rais: Yang Kami Lawan Bukan Jokowi dan Ahok, tapi...

image-gnews
Mantan Ketua MPR Amien Rais. ANTARA FOTO/Joko Sulistyo
Mantan Ketua MPR Amien Rais. ANTARA FOTO/Joko Sulistyo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Amien Rais menceritakan mengapa dirinya selama ini sering kontra dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan Presiden Joko Widodo.

"Sebenarnya bukan Ahok atau Jokowi yang sedang kami lawan," ujarnya saat berpidato dalam acara nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G-30-S/PKI dan diskusi bertema "Refleksi 62 Tahun G-30-S/PKI" di Masjid Balai Kota Yogyakarta, Sabtu sore, 30 September 2017.

Baca: Amien Rais Puji Gatot Nurmantyo, Sinyal untuk Pemilu 2019?

Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu berujar bahwa yang sedang dia lawan adalah sosok di balik Jokowi dan Ahok. Mereka, kata Amien, adalah kekuatan asing, khususnya Cina, yang dia anggap hendak menguasai Indonesia, baik sistem politik maupun perekonomian.

"Kami menghadapi Ahok itu bukan menghadapi anak ingusan, tapi di belakangnya itu jajahan ekonomi, jajahan politik dari Negeri Tirai Bambu. Itu yang akan mencaplok Indonesia," ucapnya di hadapan sekitar seratusan orang.

Begitu pula saat kontra dengan Jokowi. Amien menyatakan tidak menghadapi pribadi Jokowi, tapi kekuatan asing di balik Presiden, yang dia anggap sedang memaksa agar proyek reklamasi Teluk Jakarta jalan terus. Amien melihat proyek reklamasi Teluk Jakarta merupakan subordinat dari agenda besar Cina untuk memperluas strategi Jalur Sutera.

Simak: Amien Rais Sebut Ada PKI Malam, Apa Maksudnya?

Scroll Untuk Melanjutkan

Proyek Jalur Sutera ini, menurut Amien, merupakan sebuah strategi memperluas ekspansi perekonomian yang membentang dari Beijing, melintasi Laut Cina Timur, Laut Cina Selatan, diteruskan hingga Selat Malaka, Selat Sunda, Samudera Hindia, Angola, Mesir, lalu ke Turki sampai Jepang.

Agenda besar Cina dengan proyek Jalur Sutera atau yang disebut One Block One Road (OBOR), menurut Amien, bakal menjadi jalan menguasai perekonomian sekaligus politik di Indonesia. "Presiden Cina Xi Jinping ini memang luar biasa ambisinya," tuturnya.

Lihat: Luhut Usulkan Nama Laut Cina Selatan Diubah Jadi Laut Natuna

Amien mengaku bersyukur Ahok tumbang dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Amien berharap Anies Baswedan dapat menghentikan proyek reklamasi Teluk Jakarta. Kekuatan besar Cina yang kini mencengkeram dunia itu, kata Amien, membuktikan bahwa paham komunis masih digdaya.

"Untuk membuktikan komunis masih kuat, silakan buka YouTube dan masukkan kata kunci 'Military Parade', negara-negara komunis dari 2015-2017, bisa dilihat jelas semua," katanya.

Baca juga: Inilah Sederet  Jejak Keterlibatan Amerika dalam G 30 S/1965

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PAN Tolak Wacana Presiden Kembali Dipilih MPR yang Dicetuskan Amien Rais

8 hari lalu

Viva Yoga Muladi (tengah). TEMPO/Dasril Roszandi
PAN Tolak Wacana Presiden Kembali Dipilih MPR yang Dicetuskan Amien Rais

Isu pemilihan presiden dipilih oleh MPR kembali dicetuskan oleh mantan pimpinan PAN yang juga pernah menjabat sebagai Ketua MPR, Amien Rais.


Tanggapan MPR Soal Wacana Amendemen UUD 1945

17 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (kiri) bersama Ketua MPR RI 1999-2004 Amien Rais (kedua kanan) dan Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah (kanan), dan Fadel Muhammad (kedua kiri) usai melakukan pertemuan di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Juni 2024. Pertemuan tersebut merupakan silahturahmi kebangsaan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Tanggapan MPR Soal Wacana Amendemen UUD 1945

MPR menyebutkan celah untuk amendemen UUD 1945 tidak mungkin dilakukan MPR periode saat ini.


Amien Rais Menyesal MPR Ubah Pemilu Langsung, Ketua DPD: Momentum Kembali ke UUD 1945 Naskah Asli

20 hari lalu

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti
Amien Rais Menyesal MPR Ubah Pemilu Langsung, Ketua DPD: Momentum Kembali ke UUD 1945 Naskah Asli

Sebelumnya Amien Rais meminta maaf karena pernah melucuti kewenangan MPR untuk memilih presiden.


Amien Rais Menyesal Ubah Pemilihan Presiden jadi Langsung

21 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (kedua kiri) berjabat tangan dengan Ketua MPR RI 1999-2004 Amien Rais (kedua kanan) bersama Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah (kanan), Hidayat Nur Wahid (kiri), dan Fadel Muhammad (ketiga kanan) usai melakukan pertemuan di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Juni 2024. Pertemuan tersebut merupakan silahturahmi kebangsaan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Amien Rais Menyesal Ubah Pemilihan Presiden jadi Langsung

Amien Rais ingin pemilihan presiden kembali lewat MPR. Ia menyesal mengubah pemilihan presiden menjadi langsung saat menjadi Ketua MPR.


Amien Rais dan NasDem Sepakat Dukung Amandemen UUD 1945 yang Dikaji MPR

21 hari lalu

Sejumlah Anggota MPR RI saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI - DPD RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023. Dalam acara tersebut Presiden Jokowi akan menyampaikan laporan kinerja lembaga - lembaga negara dan pidato kenergaraan dalam rangka HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia. TEMPO/M Taufan Rengganis
Amien Rais dan NasDem Sepakat Dukung Amandemen UUD 1945 yang Dikaji MPR

MPR tengah mengkaji amandemen UUD 1945 mendapatkan dukungan dari Amien Rais dan Partai NasDem. Apa alasan mereka?


Bamsoet Sebut MPR Sudah Siapkan Karpet Merah untuk Amandemen UUD 1945

21 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) (ketiga kiri) bersama jajaran mengunjungi Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno (ketiga kanan) dalam rangka silahturahmi kebangsaan di kediamanya, Menteng, Jakarta, 20 Mei 2024. Bamsoet mengatakan safari politik tersebut untuk melakukan rekonsiliasi nasional setelah pemilihan Presiden 2024, MPR juga berencana akan mengunjungi Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri hingga Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). TEMPO/ Febri Angga Palguna
Bamsoet Sebut MPR Sudah Siapkan Karpet Merah untuk Amandemen UUD 1945

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menyatakan siap melakukan amandemen UUD 1945. Namun, bukan di periode MPR kali ini.


Alasan Amien Rais Dukung Amandemen UUD 1945 terkait Presiden Dipilih MPR

21 hari lalu

Ketua MPR RI periode 1999-2004 Amien Rais (kanan) didampingi Ketua MPR Bambang Soesatyo saat memberikan keterangan pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2024). (ANTARA/Fauzi Lamboka)
Alasan Amien Rais Dukung Amandemen UUD 1945 terkait Presiden Dipilih MPR

Ketua MPR periode 1999-2004 Amien Rais mengatakan, perubahan UUD 1945 tentang pemilihan presiden dan wakil presiden di periodenya naif.


Amien Rais Dukung Amandemen UUD 1945: Presiden Kembali Dipilih MPR

21 hari lalu

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais saat tiba di kediaman Rizal Ramli untuk melakukan pertemuan di Jakarta, Ahad, 13 Agustus 2023.  TEMPO/M Taufan Rengganis
Amien Rais Dukung Amandemen UUD 1945: Presiden Kembali Dipilih MPR

Ketua MPR periode 1999-2004, Amien Rais mengatakan perubahan UUD 1945 tentang pemilihan presiden dan wakil presiden di periodenya naif.


Reformasi 1998: Salim Said Sebut Amerika Serikat Sudah Tau Sehari Sebelum Soeharto Lengser

36 hari lalu

Soeharto mundur dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998 setelah 32 tahun menjabat. wikipedia.org
Reformasi 1998: Salim Said Sebut Amerika Serikat Sudah Tau Sehari Sebelum Soeharto Lengser

Salim Said menceritakan mendapat telepon William Liddle di AS mengkonfirmasi sehari sebelum Soeharto lengser, kabar itu sudah tersebar di AS.


Reformasi 1998: Amien Rais Terima Telepon dari Mabes TNI Sebelum Batalkan Aksi Mahasiswa di Monas Desak Soeharto Mundur

37 hari lalu

Duduk dari kiri ke kanan: Sri Sultan Hamengkubuwono X, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati dan Amien Rais pada momentum Deklarasi Ciganjur, kediaman Gus Dur, 10 November 1998. (Repro buku Gerak dan Langkah)
Reformasi 1998: Amien Rais Terima Telepon dari Mabes TNI Sebelum Batalkan Aksi Mahasiswa di Monas Desak Soeharto Mundur

Kisah awal reformasi pada 20 Mei 1998, tiba-tiba Amien Rais membatalkan aksi desak Soeharto mundur di Monas. Apa alasannya membatalkan kegiatan ini?