TEMPO.CO, Kupang - Ratusan mahasiswa di Kefa, Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, Rabu, 20 April 2016, menggelar aksi unjuk rasa menuntut penuntasan kasus Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Dofina Abuk, yang tewas di Malaysia dan dipulangkan dengan penuh jahitan di sekujur tubuh.
Dalam aksinya, mahasiswa menuntut agar jenazah Dolfina yang telah dimakamkan sesaat setelah tiba di kampung halamannya di TTU diautopsi agar diketahui pasti, apakah organ tubuh Dolfina masih lengkap.
"Kami menuntut agar kepolisian melakukan autopsi jenazah Dolfina karena kami menduga organ tubuhnya tidak ada lagi," kata koordinator lapangan mahasiswa TTU, Yohanes Fransiskus Naihati.
Aksi unjuk rasa yang diikuti keluarga Dolfina juga menuntut agar Kapolri melakukan koordinasi dengan Kepolisian Malaysia untuk mencari tahu penyebab kematian korban yang dinilai tidak wajar. "Kami merasa janggal dengan kematian Dolfina. Makanya kami minta bantuan Kapolri," ujar pendamping hukum keluarga, Magnus Kobesi.
Keluarga, menurut dia, mencurigai korban dipulangkan ke kampung halamannya tanpa organ tubuh karena sudah diperjualbelikan. Faktanya, korban dipulangkan dengan sekujur tubuh penuh jahitan. "Kami menduga organ tubuhnya sudah tidak ada lagi," katanya.
Baca Juga:
Dolfina bekerja sebagai TKI di Malaysia sejak tahun 2013 dan berakhir pada 2016. Sepekan sebelum Dofina meninggal, pihak keluarga di Nusa Tenggara Timur masih bisa menghubungi Dofina di Malaysia.
YOHANES SEO