Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sempat Ditolak, Diskusi Buku Tan Malaka Aman  

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Peneliti Tan Malaka, Harry Poeze. TEMPO/Aris Andrianto
Peneliti Tan Malaka, Harry Poeze. TEMPO/Aris Andrianto
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Acara diskusi dan bedah buku Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia karya Harry Poeze di Semarang berlangsung aman. Acara berlangsung di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang, Senin, 17 Februari 2014.

Sedianya acara yang digagas Komunitas Hysteria dan Komunitas Pegiat Sejarah ini digelar di sekretariat Komunitas Hysteria di kawasan Stonen, Bendan Ngisor, Gajahmungkur. Namun atas pertimbangan keamanan, acara dipindah ke Undip. "Dengan alasan keamanan, Harry Poeze menghendaki pemindahan tempat diskusi," kata Adin Khaerudin, koordinator Komunitas Hysteria.

Sekelompok orang yang menamakan diri mereka Masyarakat Peduli Nasib Bangsa berunjuk rasa di depan sekretariat Hysteria tadi siang. Mereka menolak pelaksanaan acara bedah buku. Tanpa alasan yang jelas, masyarakat di sekitar sekretariat Hysteria juga melakukan penolakan secara tertulis. Sebelumnya, Pemuda Pancasila Semarang dan Front Pembela Islam Jawa Tengah juga berencana menolak acara, namun kemudian mengurungkan niat mereka itu. Penolakan acara bedah buku ini menjadi pembicaraan hangat di media sosial.

Adapun diskusi akhirnya dimulai pukul 21.30 WIB. Di hadapan sekitar 500 peserta diskusi, Harry menyatakan Tan Malaka adalah sosok penting bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Setelah 20 tahun berada di beberapa negara Eropa, Cina, dan Singapura, Tan pulang ke Indonesia pada 1943 saat Indonesia diduduki Jepang.

Ia menjadi buronan polisi rahasia Inggris, Belanda, Prancis, Cina, dan Jepang. "Tan Malaka menyamar dengan nama Ilyas Hussein," kata Harry.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tan juga dikenal dekat dengan tokoh-tokoh pergerakan Indonesia dan dianggap sebagai guru para tokoh pergerakan. Bahkan, Sukarno pernah menyampaikan testamen (wasiat) yang menyatakan bahwa jika Sukarno dan Hatta gugur, maka Tan Malaka adalah penggantinya.

Diskusi juga diselingi pemutaran film dokumenter tentang penggalian makam Tan Malaka di Kediri, Jawa Timur. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rektor Undip Soedharto P. Hadi, dan Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Bambang Sadono hadir dalam diskusi ini.

SOHIRIN

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Simak Persyaratan Seleksi Mandiri Universitas Diponegoro

3 hari lalu

Universitas Diponegoro Semarang. (www.kampusundip.com)
Simak Persyaratan Seleksi Mandiri Universitas Diponegoro

Ujian Mandiri merupakan seleksi mandiri yang diselnggarakan oleh Universitas Diponegoro melalui metode penelitian:1.Tes Tertulis2.Makalah wawasan Kebangsaan


Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

8 hari lalu

Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

Nikson Nababan menggunakan model NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.


Biaya Kuliah Undip 2024 untuk D4-S1 Jalur SNBP dan SNBT

23 hari lalu

Universitas Diponegoro Semarang. (www.kampusundip.com)
Biaya Kuliah Undip 2024 untuk D4-S1 Jalur SNBP dan SNBT

Berikut ini rincian biaya kuliah Undip 2024 program S1 dan D4 untuk jalur SNBP dan SNBT. Pembayaran UKT dibagi menjadi 7 golongan.


Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

28 September 2023

Suasana peluncuran Buku Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan di Yogyakarta Selasa, 26 September 2023. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

Rohaniwan yang juga pengajar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Baskara T. Wardaya menulis buku bertajuk Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan.


Undip Larang Penggunaan Nama Institusi untuk Dukung Capres di Pilpres 2024

25 Agustus 2023

Kampus Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah. TEMPO/ Budi Purwanto
Undip Larang Penggunaan Nama Institusi untuk Dukung Capres di Pilpres 2024

Undip melarang penggunaan nama institusi perguruan tinggi tersebut dalam pemberian dukungan kepada calon presiden.


15 Tahun C20 Library, Perpustakaan Independen di Surabaya Bertahan

7 Juli 2023

Deretan rak buku yang bisa dibaca oleh pengunjung di Perpustakaan C20 Jalan Dr Cipto Nomor 22, Surabaya. TEMPO/Yolanda Agne
15 Tahun C20 Library, Perpustakaan Independen di Surabaya Bertahan

Delapan tahun lalu, sekelompok orang memaksa diskusi Tan Malaka di Perpustakaan C20 dihentikan. Ini profil perpustakaan independen bertahan 15 tahun.


Biaya Kuliah Undip Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri 2023

5 Juli 2023

Universitas Diponegoro Semarang. (www.kampusundip.com)
Biaya Kuliah Undip Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri 2023

Biaya kuliah UNDIP 2023 jalur SNBP, UTBK, dan Mandiri dibagi menjadi 8 golongan UKT berkisar antara Rp500 ribu sampai Rp200 juta per semester.


Pertama di Indonesia, Undip Luncurkan Software Analisis Kualitas CT Scan Otomatis

16 Juni 2023

UNDIP Luncurkan Software untuk Analisis Kualitas Citra CT Scan Secara Otomatis, Pertama di Indonesia. undip.ac.id
Pertama di Indonesia, Undip Luncurkan Software Analisis Kualitas CT Scan Otomatis

Tim peneliti Undip meluncurkan perangkat lunak pengukur kualitas citra CT scan pertama yang dikembangkan di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.


Konsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta

11 Juni 2023

Peluncuran buku #sayabelajarhidup karya S. Dian Andryanto di Ace Ambarrukmo Plaza Yogyakarta, Sabtu, 10 Juni 2023. Foto: Eko Rini
Konsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta

Komunitas Saya Belajar Hidup konsisten berkarya dan menerbitkan buku. Komunitas menulis ini sudah berjalan selama 8 tahun dan menerbitkan 12 buku


7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

6 Juni 2023

Jenderal Ahmad Yani. Wikipedia
7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

Jenderal Ahmad Yani hingga Pattimura, termasuk ayah Gus Dur lahir di bulan Juni. Siapa lagi pahlawan nasional kelahiran Juni?