TEMPO.CO, Kupang - Puluhan rumah di wilayah Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) rusak akibat tanah longsor yang melanda wilayah itu. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Kupang, terdapat 28 rumah yang mengalami kerusakan parah akibat tanah longsor yang melanda daerah itu.
"Ada 28 rumah warga yang tertimpa tanah longsor," kata Kepala bidang kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Kupang David Puas, Selasa, 21 Januari 2014.
Longsoran tanah terjadi di Kelurahan Maulafa, Sikumana, Belo, Manulai, dan Liliba. Beruntung tak ada korban jiwa dalam bencana itu. Namun, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Menurut David, bencana longsor itu terjadi karena hujan disertai angin kencang dengan intensitas tinggi yang melanda daerah itu. "Longsor kebanyakan terjadi di daerah bantaran sungai," ujarnya.
David mengimbau warga untuk waspada, terutama di daerah-daerah yang rawan longsor. Warga juga diminta untuk menebang pohon-pohon besar untuk mengantispasi bencana. "Kami minta warga selalu waspada dari bencana longsor dan angon kencang," katanya.
Baca Juga:
Badan Meteorologi Klimatologi (BMG) El Tari Kupang memprediksi cuaca ekstrem yang melanda wilayah NTT masih akan terjadi hingga sepekan. "Sepekan ke depan NTT masih dilanda cuaca ektrem," ujar Kepala Observasi dan Informasi Badan Meterologi El Tari Klas IIA Kupang, Syaiful Hadi.
YOHANES SEO