Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Terdakwa kasus gratifikasi dan korupsi, Komisaris Jenderal Susno Duadji, memberi keterangan yang menyudutkan eks Wakil Kepala Polri, Komjen Makbul Padmanegara, dalam sidang beragendakan pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (10/2).
Keterangan Susno menjawab pertanyaan Ketua Majelis Hakim Charis Mardiyanto, mengenai dugaan suap Rp 500 juta yang diberikan Sjahril Djohan kepada Susno. Duit itu diduga diberikan Sjahril agar Susno yang saat itu Kepala Badan Reserse Kriminal, mempercepat penanganan kasus PT Salmah Arowana Lestari.
Susno mengakui, ia mempercepat penanganan kasus PT Salmah. Namun langkah itu dilakukan karena patuh pada perintah Makbul, yang menaruh atensi pada kasus tersebut. Namun awalnya memang bukan Makbul yang memerintahnya langsung. Melainkan Sjahril, orang kepercayaan Makbul.
“Sjahril lapor ke saya secara lisan. Datang ke ruangan saya, memberitahukan perkara ini atensi Wakapolri dan sudah hampir satu tahun mandeg,” kata Susno.
Sjahril, kata Susno, saat itu juga mengatakan padanya bahwa Makbul punya saham di PT Salmah. Karena itu, tak heran jika Makbul bersikeras ingin kasus PT Salmah cepat tuntas.
Susno mengaku tak langsung percaya pengakuan Sjahril tersebut. Ia terlebih dulu mengkonfirmasikan keterangan Sjahril pada Makbul secara langsung. “Ternyata memang Wakapolri beratensi dengan perkara itu. Saya mengkonfirmasikannya sendiri,” kata Susno.
Setelah benar-benar yakin perkara PT Salmah dapat atensi Wakapolri, Susno langsung ambil ancang-ancang mempercepat penanganan perkara. Direktur I Bareskrim dan penyidik ia panggil untuk mengecek mengapa perkara PT Salmah bisa mandek cukup lama.
Penyidik mengatakan kepada Susno bahwa kasus mangkrak karena ada saling gugat antara pihak yang melaporkan PT Salmah, yakni Ho Kian Kuat, dengan pemilik perusahaan, Amo. Selain itu, kata penyidik, alat bukti perkara masih kurang.
Di tengah upaya Bareskrim melanjutkan penanganan, Sjahril beberapa kali berusaha menemui Susno untuk menanyakan perkembangannya. Susno mengaku, ia memang sempat mengabarkan perkembangan kasus pada Sjahril, lewat layanan pesan pendek.
“Saya minta Sjahril yang dekat dengan Wakapolri untuk melaporkan ke Wakapolri. SMS saya ke penyidik saya CC ke dia. Tujuannya agar dia memberikan informasi pada Pak Makbul secara benar,” ujar Susno.
Isma Savitri
Iklan
