TEMPO Interaktif, Sukoharjo:Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menyatakan penolakannya terhadap usulan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk mengamandemen konstitusi yang kelima kalinya. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan persoalan bangsa saat ini adalah masalah kepemimpinan, bukan konstitusi. "Saya geleng-geleng kepala (terhadap usulan amandemen kelima), maunya seperti apa? Berjalan lima tahun saja belum kok mau berubah lagi," kata Megawati melalui pidato politiknya dalam rapat akbar hari ulang tahun PDI Perjuangan se-Jawa Tengah di Sukoharjo, Sabtu (17/2).Menurut mantan presiden ini, sekarang yang dibutuhkan adalah pemimpin yang memiliki ketegasan dan pandangan ke depan. Kegagalan yang dialami pemimpin saat ini, katanya, dikarenakan pemimpin itu gagal menunjukkan rasa kebangsaan dan nasionalismenya. "UUD 1945 yang dibuat pada masa penjajahan Jepang itu sesungguhnya untuk mengokohkan dasar dan bentuk negara kita, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia," ia menegaskan. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Pramono Anung yang menyertai Mega menjelaskan sikap partainya yang menolak dilakukannya perubahan konstitusi tersebut dilandasi pada kenyataan bahwa amandemen UUD 1945 tidak memiliki korelasi terhadap problem yang dihadapi rakyat. Pramono menengarai adanya manuver elite politik dalam usulan amandemen kelima itu. "Beri kesempatan dulu, UUD 1945 sudah diubah 4 kali. Belum teruji kok sudah mau diamandemen lagi. Amerika saja membutuhkan waktu 200 tahun untuk mengubah konstitusinya," ujarnya. Menurut Pramono, masalah DPD yang saat ini posisinya belum jelas bukanlah alasan yang kuat untuk meminta amandemen terhadap konstitusi. Pramono mengatakan kinerja DPD tetap bisa menjadi lebih baik dengan konstitusi seperti sekarang ini. "Kalau DPD minta perluasan kewenangan, bisa tumpang tindih dengan DPR. PDI Perjuangan menolak amandemen tetapi juga tidak setuju dengan kembali ke UUD sebelum amandemen," katanya. Imron Rosyid
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Isu Penghapusan Jabatan Gubernur, Ketua Komisi II DPR Pertanyakan Urgensinya
6 Februari 2023
Isu Penghapusan Jabatan Gubernur, Ketua Komisi II DPR Pertanyakan Urgensinya
Ketua Umum Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia, kritisi wacana penghapusan jabatan Gubernur, menurutnya wacana itu harus menimbang dua hal, yakni urgensinya dan fungsionalnya
Sri Lanka Meloloskan Amendemen Konstitusi untuk Memangkas Kekuasaan Presiden
22 Oktober 2022
Sri Lanka Meloloskan Amendemen Konstitusi untuk Memangkas Kekuasaan Presiden
Perwakilan masyarakat sipil Sri Lanka menilai amendemen hanya mengutak-atik kekuasaan presiden dan tidak menerapkan perubahan signifikan.
Referendum Tunisia Setujui Konstitusi Baru, Presiden Lebih Berkuasa
17 Agustus 2022
Referendum Tunisia Setujui Konstitusi Baru, Presiden Lebih Berkuasa
Konstitusi baru Tunisia memberi presiden kekuasaan jauh lebih besar, sementara oposisi menilai referendum tidak sah.
Bambang Soesatyo Sebut Konstitusi Seharusnya Diamandemen Oleh Setiap Generasi
22 Mei 2022
Bambang Soesatyo Sebut Konstitusi Seharusnya Diamandemen Oleh Setiap Generasi
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo tetap menilai konsitusi perlu diamandemen untuk menjawab tantangan zaman.
Wakil Ketua MPR Yakin Konstitusi Batal Diamandemen
15 April 2022
Wakil Ketua MPR Yakin Konstitusi Batal Diamandemen
BP MPR menyepakati untuk menghadirkan Pokok-Pokok Haluan Negara melalui undang-undang, bukan amandemen UUD.
Bamsoet: Konstitusi Spirit Gapai Tujuan Negara
28 Oktober 2021
Bamsoet: Konstitusi Spirit Gapai Tujuan Negara
Konstitusi harus dipahami sebagai ikhtiar dalam mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan ekonomi yang berkeadilan.
Begini Penilaian Rocky Gerung terhadap Rencana Amandemen UUD 1945
15 September 2021
Begini Penilaian Rocky Gerung terhadap Rencana Amandemen UUD 1945
Dari segi asas-asas bernegara, Rocky Gerung memandang sudah terjadi cacat logika karena MPR sibuk sendiri membuat proposal amandemen UUD 1945.
Pakar UGM Khawatir Amandemen UUD 1945 Jadi Pintu Masuk Masa Jabatan 3 Periode
15 September 2021
Pakar UGM Khawatir Amandemen UUD 1945 Jadi Pintu Masuk Masa Jabatan 3 Periode
Zainal mengungkapkan ada sejumlah kemungkinan dari adanya amandemen UUD 1945. Apa saja?
Bamsoet: Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Sulit Terjadi
14 September 2021
Bamsoet: Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Sulit Terjadi
Rencana MPR RI melakukan amandemen terbatas hanya untuk menghadirkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN), bukan yang lain.
Sejarah Perubahan UUD di Indonesia Sejak Proklamasi Hingga Reformasi
30 Agustus 2021
Sejarah Perubahan UUD di Indonesia Sejak Proklamasi Hingga Reformasi
Indonesia pernah mempunyai dua UUD yang berbeda dengan UUD 1945 yang diberlakukan sehari setelah proklamasi kemerdekaan.