TEMPO.CO, Medan - Polisi menemukan buku jihad dan pisau saat menggeledah rumah pelaku teror markas Polda Sumut, Minggu siang, 25 Juni 2017. Penggeledahan itu dipimpin Kepala Polda Sumut Inspektur Jenderal Amelza Dahniel.
Rumah milik Syawaluddin Pakpahan itu terletak di Jalan Pelajar timur Gang Kecil, Lingkungan XVIII, Kecamatan medan Denai, Kota Medan. Garis polisi kini dipasang di sekitar rumah bercat hijau itu. Di teras rumah berserakan karton bekas berbagai merek minuman kemasan. Warga disana tak mengira Swaluddin pelaku teroris.
“Penyidik Polda menemukan beragam buku jihad dan cara bunuh diri,” kata Rycko usai penggeledahan. Buku itu diduga dicetak di salah satu percetakan di Jalan Sisingangaraja Medan. “Kami menemukan beberapa keping pelat untuk mencetak buku jihad di rumah ini," ia menambahkan.
Selain buku-buku jihad, polisi juga menemukan pisau yang sama persis dengan pisau yang digunakan menusuk Aiptu Martua Sigalingging dan dua keping compact disk bersampul jihad dan cara merakit bom.
Kepala Lingkungan XVIII Heri Isnaini mengatakan, Syawaluddin Pakpahan sehari-hari berjualan rokok asongan di Jalan Sisingamangaraja Medan. Syawaluddin sudah 20 tahun bermukim di Jalan Pelajar Gang Kecil. "Dia aktif di kelompok Forum Umat Islam."kata Heri kepada Tempo, Minggu 25 Juni 2017.
Menurut Heri, sehari-hari Syawal sangat tertutup. Selain itu, Syawal juga diketahui pernah berangkat ke Suriah beberapa tahun lalu. Hal itu juga dipertegas Rycko.
Penyerangan ke markas Polda Sumatera Utara di Jalan Medan Tanjung Morawa Kilometer 10,5 terjadi pada Minggu dinihari, 25 Juni 2017, sekitar pukul 03.00. Dua pelaku melompati pagar dan menyerang dua petugas yang berjaga di pos pintu keluar. Satu petugas, Ajun Inspektur Satu Martua Sigalingging, tewas ditikam.
Anggota brigade mobil langsung mengejar pelaku. Satu orang berinsial AR tewas ditembak polisi. Sedangkan Syawal sedang dalam kondisi kritis setelah ditembak di bagian paha.
SAHAT SIMATUPANG