Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hak Angket, Kenapa Masinton Pasaribu Bilang KPK Jangan Cengeng?  

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Masinton Pasaribu. TEMPO/Dasril Roszandi
Masinton Pasaribu. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Inisiator hak angket Dewan Perwakilan Rakyat untuk Komisi Pemberantasan Korupsi, Masinton Pasaribu, menegaskan hak angket ini bukan intervensi terhadap penanganan kasus yang sedang ditangani KPK. Menurut dia, hak angket diajukan untuk menyelidiki kinerja keorganisasian KPK sebagai pelaksana undang-undang dan penggunaan anggaran.

"KPK kerja saja, jangan cengeng, jangan kaitkan hak angket ini dengan kasus yang sedang ditangani," kata Masinton dalam diskusi Meriam DPR untuk KPK di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 Mei 2017.

Baca: Tolak Hak Angket KPK, Demokrat Tak Kirim Perwakilannya ke Pansus

Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini, KPK tidak perlu takut dan tetap bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Masinton menjelaskan hak angket ini tidak masuk ke ranah yudisial.

Selama ini, kata dia, yang berkembang di masyarakat seolah-olah DPR hendak menyelidiki perkara yang sedang diselesaikan KPK. Padahal, DPR hanya melaksanakan tugasnya sebagai lembaga pengawas. "Kami tidak masuk ke sana (hukum), tidak masuk ke ranah perkara," tuturnya.

Ia menuturkan KPK bukanlah lembaga yang kinerjanya sempurna. Komisi antirasuh ini juga memiliki banyak permasalahan seperti dugaan pelanggaran anggaran sesuai laporan Badan Pemeriksa Keuangan 2015, kerap bocornya dokumen rahasia, hingga konflik internal antara pimpinan dan penyidik. "KPK banyak boroknya juga," katanya.

Simak: Hak Angket ke KPK, Partai Pengusung Cari Celah biar Lolos

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan Wakil Ketua Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan pihaknya setuju KPK dikoreksi, tapi dalam kasus ini mereka menolak hak angket.

Alasannya, hak angket ini muncul akibat dugaan ancaman yang dilakukan enam anggota komisi hukum kepada Miryam S. Haryani agar memberikan keterangan palsu dalam perkara korupsi E-KTP.

Baca pula: TPDI Mencium Upaya Mengaburkan Pengusutan Kasus Makar, Sebabnya...

Menurut Roy, kasus E-KTP ini besar, sebabnya lebih baik selesaikan dulu dugaan korupsinya baru beranjak ke masalah dugaan penekanan terhadap Miryam. "Jangan kasus yang kecil ditarik-tarik ke atas," ujarnya.

Adapun peneliti dari Indonesia Corruption Watch, Donal Fariz, berpendapat hak angket DPR sejak awal sudah salah alamat. Pasalnya hak angket harusnya ditujukan kepada eksekutif, yaitu pemerintah. "KPK bukan bagian kekuasaan eksekutif," tuturnya.

AHMAD FAIZ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

2 jam lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.


Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

18 jam lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.


Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

19 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto: Arief/vel
Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).


Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

19 jam lalu

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi di Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta, Sabtu (20/4/2024). Foto : Oji/Novel
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.


Kunjungan Prabowo Tak Pengaruhi Rencana PKB Ajukan Hak Angket

21 jam lalu

Massa membawa poster saat menggelar aksi unjuk rasa menuntut pengusutan dugaan kecurangan pemilu serta digulirkannya hak angket di Depan Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024. Aksi tersebut menuntut DPR RI mendukung hak angket serta pengusutan dugaan kecurangan Pilpres dan Pileg dalam Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kunjungan Prabowo Tak Pengaruhi Rencana PKB Ajukan Hak Angket

PKB tetap akan mengajukan hak angket pemilu dengan menggandeng rekan koalisinya, Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.


Apa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya

22 jam lalu

Suasana demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa, 5 Maret 2024. Aksi massa tersebut mengangkat isu wacana hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024. Tempo/Sultan
Apa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya

Apakah hak angket soal kecurangan Pemilu 2024 akan bergulir? Berikut pernyataan tokoh dan partai yang dulu getol akan mengusungnya.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

1 hari lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

1 hari lalu

Ilustrasi aborsi. TEMPO
DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.


MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

1 hari lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo (tengah) didampingi Hakim Konstitusi Saldi Isra (kiri) dan Arief Hidayat (kanan) memimpin jalannya sidang putusan perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak seluruh permohonan yang diajukan capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, serta capres-cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, yang diajukan dalam sidang putusan sengketa hasil Pemilihan Presiden 2024. ANTARA/M Risyal Hidayat
MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.


Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

1 hari lalu

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi saat memimpin pertemuan dengan PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) di Palembang, Selasa (17/4/2024). Foto: Agung/vel
Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.