TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham tidak mempercayai kabar Hutomo Mandala Putra atau yang biasa dikenal dengan panggilan Tommy Soeharto membuat partai baru. "Mas Tommy sudah lama berada di Golkar, bahkan ayah beliau itu pendiri dan tokoh Golkar. Rasanya gak mungkinlah," ujar Idrus saat dihubungi pada Jumat, 21 Oktober 2016.
Menurut dia, bisa saja nama Tommy Soeharto dicatut tanpa izin dan dimasukkan ke daftar partai baru tersebut. "Kami perlu konfirmasi dulu ke beliau," kata dia. Apalagi saat ini Tommy masih menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pimpinan Golkar. Tommy adalah anak bungsu mantan Presiden Soeharto.
Saat ini, beredar surat keputusan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia mengenai susunan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Berkarya periode 2016-2021. Dalam susunan pengurus tersebut nama Tommy Soeharto terlihat memegang dua jabatan, yaitu sebagai ketua majelis tinggi partai dan ketua dewan pembina.
Selain nama Tommy, terlihat nama Tedjo Edhy Purdijatno yang memegang jabatan sebagai ketua dewan pertimbangan. Tedjo selama ini dikenal sebagai mantan jenderal bintang empat yang menjadi politikus Partai NasDem dan mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Juga terdapat nama Muchdi Pr., eks Danjen Kopassus.
Idrus mengatakan tidak mempermasalahkan apabila ada yang akan membuat partai baru. "Itu hak setiap orang dan dilindungi oleh undang-undang," kata dia. Namun untuk nama Tommy Soeharto yang terlihat di partai tersebut perlu ditanyakan lagi apakah benar atas inisiatif pribadi atau dicatut tanpa izin.
ODELIA SINAGA