TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa, 23 Agustus 2016, menggeledah ruang kerja Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alim di Kendari karena kasus dugaan korupsi pemberian izin pertambangan nikel di Pulau Kabaena pada 2012. Dari ruang kerja gubernur, 12 penyidik mengangkut dua koper berisi berkas setelah melakukan pemeriksaan 7 jam.
Penyidik yang diturunkan ke Kendari berjumlah 30 orang. Mereka dibagi menjadi tiga tim. Salah satunya menggeledah rumah pribadi Nur Alam di Jalan Ahmad Yani, kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Kadia.
BACA: KPK Geledah Rumah Istri Nur Alam di Jakarta
Nur Alam Tersangka?
Sebanyak 12 penyidik KPK menggeledah kantor Gubernur Sultra yang berada di Jalan Haluoleo. Hampir 7 jam kegiatan itu berlangsung. Sekitar pukul 11.00 Wita, penyidik menggeledah ruangan kerja serta ruangan biro hukum Pemprov Sultra. Di tempat ini, penyidik menyita dua koper besar yang diduga berisi dokumen.
Penyidik antirasuah, yang tiba pukul 11.00 Wita, sempat beradu argumen dengan petugas keamanan di rumah bergaya Mediterania itu. Petugas keamanan sempat menolak penyidik masuk ke rumah ini.
Berdasarkan informasi yang didapat Tempo, di rumah Nur Alam, penyidik menggeledah setiap sudut ruangan. "Iya, semua kamar, gazebo, serta tiga mobil semuanya digeledah dan difoto oleh penyidik," kata petugas yang turut mengawal penyidik.
Menurut petugas yang tidak mau dikutip namanya itu, tak ada satu pun anggota keluarga Nur Alam yang berada di rumah. "Semua ada di Jakarta, hanya pembantu. Tadi kepala rumah tangga rumah jabatan sempat dipanggil sama penyidik," tuturnya.
Selain ruangan kantor gubernur, rumah pribadi, dan rumah jabatan gubernur, kantor Dinas Pertambangan Sultra dan Kantor BPN Sultra turut digeledah penyidik KPK.
Nur Alam saat ini tidak berada di Kendari. Menurut staf Humas Pemprov Sultra, Hasrat, Nur Alam berada di Jakarta. "Sejak kemarin Gubernur ke Jakarta. Saya kurang tahu ada urusan apa," kata Hasrat, Selasa siang.
Sampai berita ini diturunkan, penggeledahan di rumah pribadi mantan ketua PAN Sultra tiga periode itu masih berlangsung. Belasan awak media menunggu di gerbang rumah milik Nur Alam.
ROSNIAWANTY FIKRI