INFO JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akanmembentuk kerjasama bersaudara dengan empat provinsi di Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Keempat daerah tersebut adalah Daerah Otonom Guangxi Zhuang, Provinsi Sichuan, Heilongjiang dan Chongqing Municipal Government.
"Saat ini proses kerjasama itu telah memasuki tahap penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara kedua belah pihak," kata Kepala Biro Otda dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Taufik BS, di Gedung Sate, Bandung, Senin, 15 Agustus 2016.
Baca Juga:
Menurut dia, melalui peningkatan status LoI ini, diharapkan dapat mendorong "multi track diplomacy", yaitu kondisi saat kemitraan tidak hanya berfokus kepada pemerintah daerah saja, melainkan seluruh elemen masyarakat, termasuk masyarakat sipil, komunitas bisnis, civitas akademika dari universitas dan institusi pendidikan tinggi lainnya.
Adapun sektor yang akan menjadi fokus kerjasama antara kedua negara ini adalah pertanian. Heilongjiang yang merupakan daerah penghasil kacang kedelai terbesar di RRT ini diyakini dapat memenuhi kebutuhan Jabar. Selain itu, sebagai produsen susu sapi terbesar di RRT, Heilongjiang dipercaya dapat mensuplai kebutuhan susu sapi di Jabar dan provinsi lain.
"Dilihat dari kapasitas daerah-daerah dan dari hasil kajian serta pemetaan yang dilakukan oleh Pemprov Jabar, kerja sama ini sangat strategis dan menguntungkan bagi masyarakat Jabar terutama di sektor-sektor tersebut,” ujar Taufik.
Baca Juga:
Taufik mengatakan, kekuatan ekonomi negara-negara kawasannya menyebabkan RRT menjadi salah satu negara prioritas untuk melakukan kerjasama. Beberapa tahun belakangan ini, RRT dinilai memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat.
Di bidang pendidikan, riset, teknologi, RRTdapat menjadi market potensi komoditas-komoditas unggulan Jabar. Sebagai salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, lanjut Taufik, RRT telah memberikan kontribusi sebesar 63 persen dari total perdagangan internasional RI. Dari segi pariwisata, RRT menjadi penyumbang wisatawan terbesar ke-3 setelah Malaysia dan Singapura.
Berbagai alasan itulah yang menjadi penguat terjalinnya kerjasama antara Jabar dan RRT. Merujuk padaPeraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 44 Tahun 2015 mengenai Grand Design Kebijakan Luar Negeri Indonesia (2015-2025), adalah bukti keseriusan Jabar untuk menjawab tantangan globalisasi menuju kerja sama dan kemitraan.
“Salah satu kawasan yang dijadikan fokus Jabar sebagai partner kerja sama adalah kawasan Asia Timur dan Pasifik,” kata Taufik. (*)