Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Panglima TNI: Brigjen Koesmayadi Tak Sendiri

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto memastikan Brigadir Jenderal Koesmayadi bukan satu-satunya pelaku yang terlibat dalam kasus penyimpanan senjata dan amunisi di rumah dinasnya. Ia juga memperkirakan proses penyimpanan itu sudah berlangsung lama. “Kan tidak mungkin sendirian untuk proses itu. Perlu diketahui juga apakah baru berlangsung satu-dua tahun atau sudah puluhan tahun,” katanya kepada wartawan usai peringatan Hari Antinarkoba Internasional di Istana Negara, Jumat. Karena itu Panglima memerintahkan Pusat Polisi Militer mengusut tuntas kasus ini dan mengamankan semua senjata dan amunisi yang ditemukan. Jika diperlukan, kata Panglima, proses pengusutan juga bisa melibatkan Badan Intelijen Negara dan Polisi. Saat ini proses pengusutan telah melibatkan Badan Intelijen Strategis (Bais). Ia berjanji akan menyampaikan hasil pengusutan tersebut kepada publik. “Usut sampai tuntas keberadaan senjata itu, bagaimana prosesnya kok bisa sebanyak itu di satu tempat, darimana asalnya, dan siapa saja yang ikut mengetahui tentang keberadaan senjata itu,” kata Panglima. Kasus tersebut, dia melanjutkan, telah dilaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden pun memerintahkan meminta Puspom TNI dan intelijen bekerja dan menghukum siapa pun yang terlibat. Menurut Djoko, mendiang Koesmayadi sebelum menjabat Wakil Asisten Logistik TNI Angkatan Darat, pernah bertugas di bidang yang sama di lingkungan Kostrad. Koesmayadi, dia menegaskan, memang lebih banyak bertugas di bidang operasional. Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Djoko Santoso, mengungkapkan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat telah menemukan ratusan pucuk senjata dan amunisi di rumah dinas Koesmayadi. "Jumlahnya 145 pucuk. Selain itu, ada 28.985 butir amunisi, 9 granat tangan, dan 28 teropong," ujar Djoko. Koesmayadi meninggal pada 5 Juni lalu, sedangkan inventarisasi barang-barang yang ditinggalkan berlangsung sehari kemudian. Koesmayadi meninggal di rumah pribadinya di kompleks Raflesia, Cibubur, Jakarta Timur. Sedangkan senjata ditemukan di rumah dinas di Jalan Pangandaran Nomor 15, Ancol, akarta Utara. Sunariyah
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mantan Jenderal TNI yang Sukses Jadi Pengusaha kaya

5 Oktober 2021

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 12 November 2019. TEMPO/Ahmad Faiz
Mantan Jenderal TNI yang Sukses Jadi Pengusaha kaya

Selepas pensiun banyak jenderal TNI yang sukses di dunia usaha hingga memiliki kekayaan yang melimpah.


Selain Gatot Nurmantyo, Ini 4 Panglima TNI yang Pernah Dapat Bintang Mahaputera

5 November 2020

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat menghadiri deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa, 18 Agustus 2020. Dalam deklarasi ini sejumlah tokoh juga hadir dan ikut menjadi deklarator maklumat menyelamatkan Indonesia. TEMPO/Muhammad Hidayat
Selain Gatot Nurmantyo, Ini 4 Panglima TNI yang Pernah Dapat Bintang Mahaputera

Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo akan mendapat Bintang Mahaputera. Ada empat panglima juga yang pernah mendapat penghargaan serupa.


Cerita SBY Saat Ani Yudhoyono Pergi: Ini Air Mata Cinta

1 Juni 2019

Istri mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono diketahui telah menghembuskan nafas terakhirnya di National University Hospital, Singapura, pada Sabtu 1 Juni 2019 pukul 11.50 waktu setempat. Foto/instagram/@aniyudhoyono
Cerita SBY Saat Ani Yudhoyono Pergi: Ini Air Mata Cinta

Terlihat di video yang viral itu, SBY menjelaskan detik-detik komunikasi terakhirnya dengan Ani Yudhoyono di depan keluarga dan kerabat.


KPK Panggil Istri Jero dan Menkopolhukam

16 September 2014

Triesnawati, istri Jero Wacik tiba di kantor KPK Jakarta, 16 September 2014. ANTARA/Fanny Octavianus
KPK Panggil Istri Jero dan Menkopolhukam

"Dipanggil untuk kasus dugaan pemerasan di Kementerian ESDM," kata
Priharsa.


KPK Periksa Djoko Suyanto di Kasus Jero Wacik  

16 September 2014

Menko Polhukam Djoko Suyanto (kiri) bersama Menteri ESDM Jero Wacik (kanan). ANTARA/Widodo S. Jusuf
KPK Periksa Djoko Suyanto di Kasus Jero Wacik  

"Saya ada panggilan untuk kasus Jero Wacik," kata Menkopolkam di KPK.


Pendukung Prabowo Luka, Menteri Ini Minta Maaf

22 Agustus 2014

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan, di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta,  22 Agustus 2014. Pemerintah melalui Kemenkopolhukam menyatakan meminta maaf dan bertanggungjawab atas  korban terluka ketika bentrokan dengan pendukung Prabowo-Hatta. TEMPO/Imam Sukamto
Pendukung Prabowo Luka, Menteri Ini Minta Maaf

Sebanyak 46 orang pendukung Prabowo mendapatkan perawatan intensif akibat tembakan gas air mata dan water cannon.


Kapolri Sutarman: Kini Siaga Dua Sampai Selasa

22 Agustus 2014

Kapolri Jendral Sutarman dan Kepala Badan Intelijen Negara Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman, memberikan keterangan kepada wartawan, di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, 22 Agustus 2014. Sebanyak 46 orang mendapatkan perawatan intensif akibat tembakan gas air mata dan water cannon. TEMPO/Imam Sukamto
Kapolri Sutarman: Kini Siaga Dua Sampai Selasa

"Status kesiagaan itu merupakan kewenangan Polri. Tapi, tidak perlu lagi siaga satu sampai dengan alih kepemimpinan terlaksana dengan baik."


Menko Polhukam Ancam Tangkap Perusuh 22 Juli

17 Juli 2014

Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. TEMPO/ JACKY RACHMANSYAH
Menko Polhukam Ancam Tangkap Perusuh 22 Juli

Menteri Djoko berharap koordinator lapangan mampu mengontrol
seluruh dinamika dan kegiatan massa yang dibawa.


DPRD Babel Minta KPK Selidiki Ekspor Timah Ilegal

16 Juli 2014

Timah. REUTERS/Beawiharta
DPRD Babel Minta KPK Selidiki Ekspor Timah Ilegal

Ekspor timah ilegal ini diduga dibekingi sejumlah jenderal.


SBY Minta TNI dan Polri Lindungi Pejabat KPU  

11 Juli 2014

Menkopolhukam Djoko Suyanto. TEMPO/Dasril Roszandi
SBY Minta TNI dan Polri Lindungi Pejabat KPU  

Petugas KPU harus bebas dari intimidasi agar hasil pemungutan
suara tidak berubah dari TPS hingga KPU pusat.