TEMPO.CO, Padang - Aparat kepolisian sedang menyelidiki penyebab meledaknya tambang batu bara di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Untuk sementara, lokasi tambang milik PT NAL itu ditutup. "Kami mengamankan lokasi dengan memasang police line," ujar Kepala Kepolisian Resor Sawahlunto Ajun Komisaris Besar Riyadi Nugroho, Selasa, 28 Juni 2016.
Dugan sementara, menurut Riyadi, ledakan terjadi karena tingginya kadar gas metana di dalam lubang tambang tersebut. Tingginya kadar gas, kata dia, dapat memicu ledakan jika muncul percikan api.
Baca Juga:
Namun, kata Riyadi, polisi bersama Dinas Pertambangan Sumatera Barat masih menyelidiki kasus tersebut untuk memastikan penyebab ledakan. "Kami dalami dulu untuk mengetahui penyebab pastinya," ucapnya.
Riyadi mengimbuhkan polisi telah memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan. Saksi yang diperiksa termasuk dari lingkup internal PT NAL sebagai pengelola tambang batu bara.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Tenaga Kerja Sawahlunto Deswanda berujar sedang dilakukan investigasi oleh pihak terkait untuk mengungkap penyebab meledaknya lokasi tambang.
Tim dari Dinas Pertambangan Provinsi Sumatera Barat, kata dia, sudah turun ke lokasi kejadian. "Kami belum bisa menyimpulkan penyebab ledakan. Tim masih menginvestigasi," ujarnya.
ANDRI EL FARUQI