TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku risih dengan pemberitaan yang menyoal kedekatannya dengan Sunny Tanuwidjaja, mahasiswa S-3 yang magang di kantornya. Sunny dicekal Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus suap proyek reklamasi Jakarta yang menyeret politikus Gerindra, Muhammad Sanusi.
Karena merasa risih dengan kabar yang menyebut, Ahok dan Sunny suka main rahasia, Ahok akhirnya membawa wartawan masuk ruang kerjanya. Menurut Ahok, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan kehadiran mahasiswa magang, termasuk Sunny, Ia menegaskan Sunny, diperlakukan sama dengan staf dan anak magang lainnya.
"Selama ini yang penting Sunny bisa pengaruhi keputusan enggak? Selama di ruangan saya, Sunny berdua dengan saya atau rame-rame? Kalian pernah liat ruangan saya enggak sih? Anak magang semua," kata Ahok, sapaan Basuki, di depan pintu tengah sebelum masuk ke ruangannya, Senin malam, 11 April 2016.
Ahok mengajak wartawan masuk ruang kerjanya. Terletak di sebelah kiri setelah ruang tamu utama, ruangan kerja itu dingin dengan suhu yang cukup mengigil. Namun suhu dingin itu tak begitu terasa karena ternyata di dalam ruangan Ahok terdapat banyak orang.
Di ruangan yang berbentuk L itu, Ahok duduk satu ruangan dengan stafnya. Terdapat meja berbentuk bundar dengan kursi-kursi untuk tempat stafnya duduk. Hampir semua kursi terisi penuh. Banyak berkas berserak di meja besar tersebut. Termasuk meja Ahok.
Pertama kali menyambangi pintu masuk, meja Ahok terletak tepat di ujung kanan lengkap dengan bendera merah putih, patung garuda berukuran kecil, foto Presiden Joko Widodo, dan Wapres Jussuf Kalla.
Di dalam ruangan, seluruh staf tampak berbincang. Tidak ada suasana hening. Keadaan tampak riuh rendah dengan televisi cekung yang menyala. Ahok menunjukan kondisi ruang kerjanya, begitu pula dengan staf yang hadir. Setiap wartawan yang hadir, justru diperkenankan mencoba kursi kerjanya dan berfoto bersama. "Kalau ruangan saya begini, bagaimana saya mau main rahasia coba? Rame begini," kata Ahok.
Ruangan tersebut bercat kuning langsat dengan aksen kayu berwarna cokelat. Beberapa tembok terdapat jejeran pintu kayu. Salah satunya pintu menuju toilet dan meja makan kecil gubernur. Dengan tegas Ahok pernah mengatakan kegiatannya yang tidak terlacak hanyalah saat ia sedang berada di dalam toilet.
"Kalian ketemu saya juga boleh, masa saya ngusir kalian? Yang enggak boleh kalau kamu minta saya, cuma kamu yang boleh wawancara saya, sementara yang lain enggak. Kalau begitu kamu salah. Kenapa enggak boleh (yang lain ikut)?" tutur Ahok.
Ahok mengaku tak pernah menutupi apapun dengan siapapun. Setiap orang bisa menemuinya dengan mudah tanpa ada yang batasan, termasuk Sunny. Tidak jarang Sunny hadir dan masuk dalan ruangan kerja Ahok. Tak hanya Sunny, Ahok berujar anak magang lain pun juga bebas menemuinya jika diperlukan.
LARISSA HUDA