TEMPO.CO, Bandung - Ketua Badan Pemenangan Pemilukada DPD Partai Gerindra Jawa Barat Sunatra mengatakan, tahun depan Ridwan Kamil bakal galau lagi seperti saat dua bulan terakhir sebelum membulatkan keputusannya batal mengikuti pilkada DKI 2017. “Dengan keputusan hari ini kegalauan Ridwan Kamil sudah selesai, milih tetap di Bandung. Tapi akan muncul kegalauan kedua lagi,” kata dia di Bandung, Senin, 29 Februari 2016.
Sunatra mengaku sudah berdiskusi panjang dengan Ridwan Kamil mengenai keinginan partainya agar dirinya menjadi penantang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Tapi pilihan yang disodorkan tidak hanya sebatas itu. “Ridwan Kamil dalam dua bulan terakhir galau antara milih pilwalkot (Bandung), pilgub Jabar, atau DKI. Yang bikin galau itu harus milih. Kalau misalnya pilgub DKI, walaupun oleh undang-undang bisa cuti, tapi kurang elok kalau tidak mundur. Berarti harus mundur,” kata dia.
Menurut Sunatra, dengan jatuhnya pilihan Ridwan Kamil batal mengikuti pilkada DKI, tersisa dua pilihan lagi yang bakal ditagih lagi oleh partainya yakni dua pilihan terakhir mengikuti pencalonan gubernur Jawa Barat atau pemilihan walikota Bandung. “Pilgub Jabar dan pilwalkot bersamaan hari H di 2018, jadi apa Emil mau pilih pilgub Jabar atau pilwalkot, harus milih salah satu karena watkunya sama,” kata dia.
Sunatra mengatakan, partainya akan kembali menagih lagi keputusan Ridwan Kamil mirip seperti saat ini, pada bulan ini tahun depan. “Maret 2017, Emil harus punya sikap, pilwalkot atau pilgub Jabar,” kata dia.
Menurut Sunatra, partainya menginginkan Ridwan Kamil lebih cepat memutuskan dua pilihan itu. “Sebagai ketua badan pemenangan pemilu Gerindra mengharapkan jangan galalu lagi, dari sekarang harus menetukan sikap,” kata dia.
Kendati demikian, partainya wanti-wanti agar Ridwan Kamil menunjukkan kualitasnya dalam memimpin Kota Bandung jika pilihannya jatuh untuk mengikuti pemilihan gubernur Jawa Barat 2018. “Kalau disatu periode ini lulus, Ridwan Kamil bisa maju ke tahap berikutnya,” kata Sunatra.
Sunatra mengatakan, partainya tetap akan menimbang elektabilitas Ridwan Kamil jika memutuskan untuk mengikuti pemilihan gubernur Jawa Barat karena saat ini sejumlah calon sudah mulai muncul. “Mungkin Ridwan Kamil di perkotaan populer, elektabilitasnya juga, tapi belum tentu di pedesaan. Sedangkan di Jawa Barat itu 2/3 ada di desa, bukan dikota,” kata dia.
Walikota Bandung Ridwan Kamil hari ini mengumumkan keputusannya untuk tidak maju menjadi calon gubernur pada pilkada DKI Jakarta 2017. “Setelah mendengarkan dan memutuskan, karena parpol harus mendapatkan siapa calonnya pada April, kesimpulannya saya maju ke Jakarta tapi tidak sekarang alias saya tidak akan maju sebagai calon gubernur dalam pilkada DKI Jakarta 2017,” kata dia di Balai Kota Bandung, Senin, 29 Februari 2016.
AHMAD FIKRI