TEMPO.CO, Jakarta - Divisi Humas Mabes Polri membeberkan detik-detik teror Thamrin yang terekam circuit closed television (CCTV) milik Gedung Jaya, pada Kamis, 14 Januari pekan lalu. “Jadi ledakan pertama itu terjadi di Starbucks pada pukul 10.38 WIB,” tutur Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Charliyan di kantornya, Senin, 18 Januari 2016.
Anton menunjukkan rekaman berdurasi 10 menit mencekam itu kepada wartawan di ruangannya. Rekaman tersebut mencatat seluruh aksi detik-detik serangan empat teroris di kawasan Thamrin.
Dari CCTV tersebut, ledakan terjadi untuk pertama kali pada pukul 10.38 di Starbucks. Namun hanya sedikit warga yang menyadari bahwa telah ada aksi teror. Selang beberapa saat, pada pukul 10.40, atau dua menit kemudian, pos polisi lalu lintas meledak.
Sejumlah warga yang berada di dalam pos polisi lari tunggang-langgang. Terekam, seorang warga pria berlarian dengan memegang luka di lehernya. Selain itu, ada juga seorang perempuan yang berjalan terseok-seok menjauhi pos polisi yang telah hangus itu.
Melihat kejadian tersebut, seorang warga yang memakai jaket pengemudi Go-Jek menghampiri perempuan tersebut. Ia kemudian menolong dan membawa dia ke pinggir jalan. Warga mulai berhamburan untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.
Pada pukul 10.42 empat anggota polisi lalu lintas tiba di lokasi kejadian. Tapi belum ada yang menyadari bahwa peledakan tidak hanya terjadi di pos polisi tapi juga di Starbucks. Polisi berusaha mengalihkan lalu lintas dan menghalau warga agar tidak mendekat.
Tapi rasa penasaran warga justru membumbung. Pada pukul 10.44 puluhan warga merangsek mendekati lokasi kejadian. Mereka berusaha mendekati pos polisi dan mengabadikan tiga korban yang tergeletak di dekat pos polisi.
Tapi tak berapa lama, dua orang datang dari arah Starbucks pada pukul 10.48 WIB. Salah seorang tersebut membawa tas ransel. Mereka tampak berdiri melihat kerumunan dan berbincang. Tak berapa lama mereka kemudian berpencar dan melakukan aksi penembakan.
Seorang yang diduga bernama Afif alias Sunakim menembaki empat polisi yang berkerumun tak jauh di depannya. Dia menarik pelatuk pistol tiga hingga empat kali. Afif terlihat mengincar anggota kepolisian. “Saya tegaskan di sini, soal gambar ada polisi ditembak teroris di dekat mobil itu tidak ada,” kata Anton.
Pernyataan Anton ini berbeda dengan hasil pengambbilan gambar oleh fotografer Tempo, yang menunjukkan ada seorang polisi lalu lintas ditembak dari jarak sangat dekat oleh teroris di samping mobil Pajero polisi.
Tembakan Afif mengenai seorang office boy Bangkok Bank, Raiskarna, yang tersungkur di tempat karena tertembak di bagian pelipis kanan. Warga lain kemudian berhamburan menyelamatkan diri. Rais akhirnya meninggal di rumah sakit.
Sementara itu, satu teroris lainnya menuju arah Starbucks dan menembak satu warga Kanada bernama Morat Armeswari, 69 tahun. Terlihat dia tersungkur di pagar Starbucks. Tak berapa lama dua teroris itu menembaki Morat lagi untuk memastikan sudah meninggal.
AVIT HIDAYAT