TEMPO.CO, Yogyakarta - Dampak ledakan bom di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, mulai terasa untuk sektor pariwisata Yogyakarta. Rombongan turis asing dari sejumlah negara di kawasan Eropa membatalkan kunjungan mereka.
Ketua Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) DIY Sudianto mengatakan turis dari Italia dan Spanyol batal berwisata ke Yogyakarta. Mereka menggunakan jasa agen travel. Satu rombongan rata-rata berjumlah 12 hingga 15 orang.
Selain itu, sejumlah wisatawan asing juga menjadwalkan ulang kunjungannya ke Yogyakarta. Mereka menunda dari rencana awal Januari menjadi April 2016. “Mereka khawatir dengan kondisi keamanan Indonesia setelah ledakan bom di Jakarta,” kata Sudianto ketika dihubungi, Ahad, 17 Januari 2016.
Menurut Sudianto, banyak turis asing yang tak mengetahui letak geografis Yogyakarta. Padahal jarak Yogyakarta dari Jakarta sejauh 600 kilometer. Sejumlah turis asing mengira Yogyakarta berdekatan dengan Jakarta.
Jumlah turis yang membatalkan kunjungan wisata ke Yogyakarta hingga saat ini, kata Sudianto, belum signifikan. "Tapi semua kalangan yang peduli pada sektor pariwisata perlu cepat mengambil tindakan agar imbasnya tidak semakin serius."
Sudianto memprediksi imbas ledakan bom di Jakarta hanya menurunkan kunjungan wisatawan asing kurang dari 5 persen. Turis dari Belanda dan Jerman, yang mengenal geografis Yogyakarta cukup baik, tetap memesan jasa agen travel untuk berwisata ke Yogyakarta. Prediksi angka itu lebih rendah ketimbang dampak bom Bali yang menurunkan jumlah kunjungan wisatawan ke Yogyakarta hingga 40 persen.
Untuk mengantisipasi dampak penurunan jumlah kunjungan wisatawan asing, ASITA gencar memberi informasi terhadap biro perjalanan wisata di luar negeri, yang menjadi jaringan agen wisata Yogyakarta. Informasi itu ihwal letak geografis Yogyakarta yang jauh dari lokasi ledakan bom di Jakarta. ASITA juga meminta Dinas Pariwisata DIY berkomunikasi dengan kepolisian guna memastikan Yogyakarta aman. “Jaminan rasa aman paling penting bagi seluruh aktivitas pariwisata,” kata Sudianto.
Jumlah anggota agen travel wisata yang terhimpun dalam ASITA sebanyak 161. Mereka agen wisata ke dalam dan ke luar negeri. Data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia menunjukkan jumlah turis asing yang berkunjung ke Yogyakarta pada 2015 sebanyak 270 ribu orang, naik dari 2014 sebanyak 250 ribu orang. Mereka di antaranya berasal dari Belanda, Jepang, Malaysia, Prancis, Amerika Serikat, Singapura, Jerman, Australia, Cina, dan Korea Selatan.
SHINTA MAHARANI