Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketika Air Mancur Berjoget Menyihir Puluhan Ribu Penonton

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Uji coba atraksi air mancur berjoget di Taman Sri Baduga, Situ Buleud, Purwakarta, Jawa Barat, yang dilumuri cahaya lampu laser dari segenap penjuru tampak indah dan megah, Jumat malam, 8 Januari 2016. TEMPO/Nanang Sutisna
Uji coba atraksi air mancur berjoget di Taman Sri Baduga, Situ Buleud, Purwakarta, Jawa Barat, yang dilumuri cahaya lampu laser dari segenap penjuru tampak indah dan megah, Jumat malam, 8 Januari 2016. TEMPO/Nanang Sutisna
Iklan

TEMPO.COPurwakarta - Spektakuler! Satu kata itu agaknya tak berlebihan buat menggambarkan suguhan atraksi air mancur berjoget di Taman Sri Baduga, Situ Buleud, Purwakarta, Jawa Barat, yang dihelat pada Sabtu malam, 9 Januari 2016.

Puluhan ribu penonton dari Jakarta dan sekitarnya, Bandung, Subang, Karawang, dan Cirebon--yang menyemut di trek melingkar selebar dua meter dan panjang sekitar satu kilometer--di tubir situ yang berbentuk bundaran itu, tampak terhipnotis.

Mereka tak menyangka kalau atraksi tarian gemulai air mancur berkelas dunia yang ditontonnya tersebut bisa dinikmati di sebuah jantung kota kecil bernama Purwakarta. Kabupaten terkecil kedua di Jawa Barat, setelah Kuningan itu.

Diiringi alunan musim klasik yang digemakan via soundsystem mutakhir, air mancur yang ditata memanjang di samping kiri-kanan patung Sri Baduga atawa Prabu Siliwangi, Raja Padjadjaran, melenggok ke kanan dan ke kiri, ke depan ke belakang.

Bahkan, sesekali air mancu itu melakukan gerakan meliuk-liuk dengan indah di depan patung yang didesain dalam posisi bersila dan "dikawal" empat patung harimau putih dengan mulut menganga di empat sudut di tengah-tengah situ.

Sesekali, tariannya beradegan lurus meninju ke langit dengan semburan air muncrat berketinggian 10 meter itu. Air mancur yang bersemburan di semua dinding situ, dengan gaya yang statis ikut meningkahi jogetan air mancur induk di tengah situ.

Penonton kian berdecak kagum ketika air mancur berjoget dengan formasi menyerupai dua ikan hias sedang berdendang. Suasana terasa haru dan syahdu, ketika seorang bocah menyanyikan lagu Ibu Pertiwi dengan iringan musik pop, menggantikan musik klasik.

Jogetan air mancur pun tampak terlihat lebih lembut. Tapi, sesi berikutnya ketika putaran musik berganti ke genre tradisional jaipong dengan nada ngebeat, tariannya sontak bertingkah garang lagi. Penonton turut berjingkrakan. Aksi foto selfie tampak di segenap penjuru dolanan para penonton melantai.

Keindahan atraksi air mancur berjoget itu semakin asyik dan megah dipandang mata, karena sejak awal atraksi itu terus dilumuri permainan lampu laser nan cantik, yang menghasilkan aneka warna-warni cahaya yang di pasang segala penjuru mata angin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Vokalis Setia Band, Charly Van Houten, kepada Tempo, usai perhelatan air mancur berjoget itu menyatakan kekagumannya. "Keren, ini, pertama kali saya saksikan di Indonesia," ujarnya. Ia membandingkan air mancur berjoget Sri Baduga lebih megah dan jembar ketimbang Time of Wings di Singapura.

Charly datang ke perhelatan atraksi air mancur berjoget Sri Baduga karena menjadi tamu kehormatan yang membawakan lagu Ngahiyang (Pergi Menghilang) ciptaan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Lagu ini didendangkan pasca pementasan paduan treatrikal dan sendratari jaipongan sebagai suguhan pembuka.

"Suatu saat, saya dan Setia Band kepingin konser musik dengan setting air mancur berjoget Sri Baduga. Pasti keren banget," Charly menyampaikan impiannya.

Bupati Dedi mengaku belum puas atas pementasan atraksi air mancur berjoget yang spektakuler itu. Sebab dia belum bisa menyajikan atraksi secara lengkap. "Ada catatan sejarah Siliwangi dan Purwakarta yang difilmkan untuk disajikan melalui media Aquascreen gagal digelar," ucap Dedi.

Gagal gelar sajian aquascreen tersebut disebabkan peralatannya basah kuyup disiram air hujan. Perhelatan itu sempat molor sekitar dua jam karena guyuran hujan lebat. Atraksi semula digelar 20.00, dan baru dimulai 22.00 dan berakhir 23.30.

Pementasan air mancur berjoget yang dijadwalkan berdurasi 2,5 jam itu hanya bisa dilangsungkan 2 jam saja. Tapi, Dedi tak lantas patah arang. "Penampilan aquascreen bisa diputar malam 16 Januari 2016," ia berjanji. Atraksi serupa akan terus digelar setiap Sabtu malam saban pekannya.

NANANG SUTISNA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

10 Rekomendasi Tempat Wisata Instagramable di Purwakarta

11 hari lalu

Seorang wisatawan menikmati pemandangan Waduk Jatiluhur dari Sasak Panyawangan, Gunung Bongkok, Purwakarta. Sasak Panyawangan merupakan destinasi wisata baru di Purwakarta. Tempo/Rully Kesuma
10 Rekomendasi Tempat Wisata Instagramable di Purwakarta

Akhir pekan, Anda bisa mengunjungi wisata di Purwakarta yang memiliki wisata alam indah. Berikut tempat wisata di Purwakarta.


Ricko Andrean Tewas, Bobotoh dan The Jakmania Purwakarta Gelar Islah

30 Juli 2017

Bupati Purwakarta bersama suporter Persib Viking dan suporter Persija The Jak yang sepakat berdamai di Purwakarta. Twitter.com
Ricko Andrean Tewas, Bobotoh dan The Jakmania Purwakarta Gelar Islah

Ribuan Bobotoh dan The Jakmania di Purwakarta melakukan islah dengan cara mencatatkan seribu tanda tangan di atas kain spanduk.


Sebanyak 999 Beduk Ramaikan Festival Dulag Kota Purwakarta 2017

24 Juni 2017

Anak-anak bermain bedug yang dijual untuk malam takbiran di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, 4 Juli 2016. Bedug yang terbuat dari tong besi atau drum dan kulit kambing atau sapi tersebut dijual dari kisaran Rp150 ribu-Rp750 ribu. ANTARA/Yudhi Mahatma
Sebanyak 999 Beduk Ramaikan Festival Dulag Kota Purwakarta 2017

Kota Purwakarta kembali menyelenggarakan Festival Dulag pada malam takbiran.


Pilgub Jawa Barat, PDIP Pantau Potensi Dedi, Ridwan, Dede  

20 Juni 2017

Walikota Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengacungkan jempol saat Rakorda Partai Hanura di Hotel Savoy Homann, Bandung, 21 April 2017. Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar akan maju pada Pilkada serentak tahun depan. TEMPO/Prima Mulia
Pilgub Jawa Barat, PDIP Pantau Potensi Dedi, Ridwan, Dede  

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Fereira mengatakan partainya menjajaki para tokoh yang akan maju dalam pilgub Jawa Barat, yakni Dedi Mulyadi, Ridwan Kamil, Dede Yusuf.


Reshuffle Kabinet, Jokowi: Tidak Hari Ini, Minggu, atau Bulan Ini

25 April 2017

Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian pabrik baru PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) yang berlokasi di Cikarang Pusat, Bekasi, 25 April 2017. Pabrik ini pembangunannya dimulai sejak 2015. Tempo/Tony Hartawan
Reshuffle Kabinet, Jokowi: Tidak Hari Ini, Minggu, atau Bulan Ini

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan ihwal tidak adanya agenda perombakan atau reshuffle kabinet dalam waktu dekat.


Bupati Dedi Kecewa Beli Telur Busuk di Supermarket Giant

15 April 2017

Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi dan petinju Chris John beradu panco di ruang tamu rumah dinas bupati, di jalan Gandanegara, Purwakarta, 3 April 2017. Kunjungan petinju
Bupati Dedi Kecewa Beli Telur Busuk di Supermarket Giant

Arif Budiman, salah seorang manajer Giant membantah jika telur yang dijualnya kadaluarsa.


Imlek, Imam Masjid Agung Purwakarta Bercerita soal Toleransi  

29 Januari 2017

Sejumlah pemain barongsai beratraksi di Klenteng An Tjeng Bio, Indramayu, Jawa Barat, 27 Januari 2017, malam. Pertunjukan barongsai tersebut digelar dalam rangka menyambut malam tahun baru Imlek 2568. ANTARA FOTO
Imlek, Imam Masjid Agung Purwakarta Bercerita soal Toleransi  

Kyai Hasan Syuaib mengaku senang menceritakan kisah manisnya jalinan toleransi antarumat beragama yang terjadi di Purwakarta kepada generasi muda.


Kenapa Bupati Dedi Barter Sembako dengan Operasional Angkot?

27 Agustus 2016

Di tengah kesibukan dan kebiasaannya berolah raga sepeda pagi, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, masih berkesempatan melakukan dialog dengan sopir angkot, Senin, 21 Maret 2016. Kecuali menerima berbagai keluhan, Dedi juga menyampaikan rencana kepemilikan angkot buat para sopir angkot. TEMPO/Nanang Sutisna
Kenapa Bupati Dedi Barter Sembako dengan Operasional Angkot?

Ada 750 sopir angkot yang mendapat bingkisan sembako dari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.


10 Negara Ikuti Karnaval Sampurasun World Ethnic 2016

27 Agustus 2016

Peserta mengikuti Karnaval Budaya Etnik 2016 di kota Palu, Sulawesi Tengah, 7 Maret 2016. Sejumlah kegiatan seni dan budaya diselenggarakan dalam rangka menyambut Gerhana Matahari Total yang akan terjadi pada 9 Maret 2016. ANTARA/Yusran Uccang
10 Negara Ikuti Karnaval Sampurasun World Ethnic 2016

Ratusan peserta dari sepuluh negara yang akan ikut ambil bagian pada ajang Karnaval Sampurasun World Ethnic 2016 sudah berada di Purwakarta.


10 Negara Akan Ramaikan Sampurasun World Ethnic Festival

26 Agustus 2016

Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta, Jawa Barat. TEMPO/Nanang Sutisna
10 Negara Akan Ramaikan Sampurasun World Ethnic Festival

Malam ini peserta karnaval mengikuti acara jamuan makan malam dengan suguhan berbagai menu kuliner tradisional khas Purwakarta.